Bursa Capres 2024 Tanpa Jokowi

5 Mei 2021 8:35 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo. Foto: Tracey Nearmy / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: Tracey Nearmy / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
Pilpres 2024 masih tiga tahun lagi, tapi bursa capresnya sudah panas. Apalagi di tahun tersebut tidak ada nama Joko Widodo (Jokowi). Karena UUD 1945 membatasi jabatannya dua periode.
ADVERTISEMENT
Meski Jokowi sudah tidak bisa mencalonkan diri lagi, tapi namanya masih menjadi pilihan bagi warga. Setidaknya dalam survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada 13-26 April 2021.
Dari 1.200 responden yang dipilih secara acak, sebanyak 24 persen memilih Jokowi untuk menjadi presiden dalam Pilpres 2024.
Survei Litbang Kompas dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin eror kurang lebih 2,8 persen.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto memeluk calon presiden nomor urut 01 Jokowi saat acara Deklarasi Pemilu Damai, Jakarta, Minggu (23/9). Foto: AFP/Adek Berry
Dalam survei juga dilakukan simulasi bila nama Jokowi tidak ada. Peta kekuatan pun berubah. Elektabilitas tertinggi jadi milik Prabowo Subianto dengan 21 persen. Di peringkat selanjutnya ada Gubernur Anies Baswedan dengan elektabilitas 12 persen dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan 10 persen.
Selain itu juga ada Sandiaga dan Ahok yang memiliki elektabilitas 5 persen. Diikuti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4 persen, Risma dan Gatot Nurmantyo 3 persen, dan Mahfud MD 1 persen.
ADVERTISEMENT
Namun, rupanya suara pemilih Jokowi sebagaian besar tidak diberikan ke nama-nama tersebut. Kebanyakan justru belum menentukan pilihannya. Hal ini terbukti dari meningkatnya responden yang tak menjawab. Semula sebesar 17,4 persen, tanpa nama Jokowi menjadi 29,3 persen.
Pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyambut massa pendukung. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Ketua Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer mengamini jika pendukung Jokowi belum menentukan pilihannya setelah jagoannya tidak bisa maju lagi dalam Pilpres 2024.
Ia mengatakan arah dukungan mereka di 2024 tergantung pada keputusan Jokowi sendiri. Sebagai pendukung Jokowi, mereka akan mendukung siapa pun yang didukung Jokowi.
"Gini, ya, karena kita pendukung Jokowi, kan, kemudian kita lihat hasil survei Litbang Kompas, kan, ada tiga. Jokowi, Prabowo, dan Anies. Karena kita pendukung Jokowi, kita loyalitas ke Jokowi," kata Immanuel dalam keterangannya, Selasa (4/5).
Presiden Joko Widodo. Foto: BPMI Setpres
Dia yakin pilihan Jokowi akan menjadi yang terbaik, sehingga sudah selayaknya untuk didukung. Artinya, Jokowi pun diyakini akan mendukung calon yang bisa melanjutkan Nawacita.
ADVERTISEMENT
"Kita yakin enggak mungkin Nawacita dikawal dengan dua periode, apalagi satu periode terakhir dihantam bencana COVID-19. Artinya dia butuh orang yang bisa mengawal program-program dia agar legacy-nya dia enggak hancur," ujarnya.
Oleh karena itu, dia memastikan seluruh anggota Jokowi Mania akan mematuhi keputusan untuk mendukung calon yang dipilih Jokowi di 2024.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai hasil survei ini harus menjadi bahan pertimbangan parpol untuk memilih capres yang diusung.
Qodari berharap parpol menghadirkan calon yang disukai masyarakat seperti Jokowi.
"Jadi menurut saya, parpol harus melihat dan mempertimbangkan ini. Jangan sampai parpol mengajukan calon yang tidak ada di hati masyarakat. Justru itu nanti akan menimbulkan sebuah situasi yang kontradiktif. Bagaimana pemimpin itu sesungguhnya tidak didukung dengan hati oleh masyarakat," tutup dia.
ADVERTISEMENT