Bursa Capres 2024 Tanpa Jokowi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski Jokowi sudah tidak bisa mencalonkan diri lagi, tapi namanya masih menjadi pilihan bagi warga. Setidaknya dalam survei yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada 13-26 April 2021.
Dari 1.200 responden yang dipilih secara acak, sebanyak 24 persen memilih Jokowi untuk menjadi presiden dalam Pilpres 2024.
Survei Litbang Kompas dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin eror kurang lebih 2,8 persen.
Dalam survei juga dilakukan simulasi bila nama Jokowi tidak ada. Peta kekuatan pun berubah. Elektabilitas tertinggi jadi milik Prabowo Subianto dengan 21 persen. Di peringkat selanjutnya ada Gubernur Anies Baswedan dengan elektabilitas 12 persen dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan 10 persen.
Selain itu juga ada Sandiaga dan Ahok yang memiliki elektabilitas 5 persen. Diikuti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4 persen, Risma dan Gatot Nurmantyo 3 persen, dan Mahfud MD 1 persen.
ADVERTISEMENT
Namun, rupanya suara pemilih Jokowi sebagaian besar tidak diberikan ke nama-nama tersebut. Kebanyakan justru belum menentukan pilihannya. Hal ini terbukti dari meningkatnya responden yang tak menjawab. Semula sebesar 17,4 persen, tanpa nama Jokowi menjadi 29,3 persen.
Ketua Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer mengamini jika pendukung Jokowi belum menentukan pilihannya setelah jagoannya tidak bisa maju lagi dalam Pilpres 2024.
Ia mengatakan arah dukungan mereka di 2024 tergantung pada keputusan Jokowi sendiri. Sebagai pendukung Jokowi, mereka akan mendukung siapa pun yang didukung Jokowi.
"Gini, ya, karena kita pendukung Jokowi, kan, kemudian kita lihat hasil survei Litbang Kompas, kan, ada tiga. Jokowi, Prabowo, dan Anies. Karena kita pendukung Jokowi, kita loyalitas ke Jokowi," kata Immanuel dalam keterangannya, Selasa (4/5).
Dia yakin pilihan Jokowi akan menjadi yang terbaik, sehingga sudah selayaknya untuk didukung. Artinya, Jokowi pun diyakini akan mendukung calon yang bisa melanjutkan Nawacita.
ADVERTISEMENT
"Kita yakin enggak mungkin Nawacita dikawal dengan dua periode, apalagi satu periode terakhir dihantam bencana COVID-19. Artinya dia butuh orang yang bisa mengawal program-program dia agar legacy-nya dia enggak hancur," ujarnya.
Oleh karena itu, dia memastikan seluruh anggota Jokowi Mania akan mematuhi keputusan untuk mendukung calon yang dipilih Jokowi di 2024.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai hasil survei ini harus menjadi bahan pertimbangan parpol untuk memilih capres yang diusung.
Qodari berharap parpol menghadirkan calon yang disukai masyarakat seperti Jokowi.
"Jadi menurut saya, parpol harus melihat dan mempertimbangkan ini. Jangan sampai parpol mengajukan calon yang tidak ada di hati masyarakat. Justru itu nanti akan menimbulkan sebuah situasi yang kontradiktif. Bagaimana pemimpin itu sesungguhnya tidak didukung dengan hati oleh masyarakat," tutup dia.
ADVERTISEMENT