Bursa Capres 2024 Tanpa Jokowi di Litbang Kompas: Prabowo, Anies, Ganjar

4 Mei 2021 14:20 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo. Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Lembaga survei Litbang Kompas merilis hasil survei terkait elektabilitas bursa capres 2024 yang hasilnya menunjukkan Presiden Jokowi masih menempati peringkat teratas dengan elektabilitas 24 persen.
ADVERTISEMENT
Padahal, Jokowi sudah tak dapat mencalonkan diri untuk ketiga kalinya karena UUD 1945 membatasi masa jabatan maksimal 2 periode.
Hasil survei ini juga melakukan simulasi dengan mengajukan pertanyaan terkait capres 2024 jika nama Jokowi tak ada lagi dalam bursa. Hasilnya, Prabowo Subianto menjadi peringkat pertama dengan 21 persen.
Lalu, Gubernur Anies Baswedan menempati posisi kedua dengan elektabilitas 12 persen dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dengan 10 persen.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri pelantikan wakil Gubernur DKI Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/POOL
Selain itu, terdapat nama Sandiaga Uno, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok hingga Tri Rismaharini (Risma) di papan tengah jika tak ada nama Jokowi di bursa.
Sandiaga dan Ahok memiliki elektabilitas 5 persen. Diikuti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4 persen, Risma dan Gatot Nurmantyo 3 persen, dan Mahfud MD 1 persen.
ADVERTISEMENT
Hilangnya nama Jokowi dalam bursa juga membuat responden yang tak menjawab atau merahasiakan pilihan melejit tajam. Awalnya, responden yang tak menjawab sebesar 17,4 persen dan naik menjadi 29,3 persen.
Menparekraf Sandiaga Uno didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengunjungi Desa Lerep, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/4/2021). Foto: Dok. Istimewa
Hal ini mencerminkan besarnya rasa keraguan publik terhadap pilihan presiden lainnya tanpa nama Jokowi. Para pemilih Jokowi sepertinya belum menentukan pilihan secara dominan kepada nama calon lainnya.
Survei Litbang Kompas dilakukan pada 13-26 April 2021 dengan melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak. Metode survei dilakukan dengan wawancara tatap muka.
Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin eror kurang lebih 2,8 persen.