Busyro Respons Demo Sengketa Lahan di Sumbar Berujung Brimob Injak Karpet Masjid

9 Agustus 2023 11:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PP MUhammadiyah sekaligus eks Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas. Foto: Fanny Octavianus/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PP MUhammadiyah sekaligus eks Wakil Ketua KPK, Busyro Muqoddas. Foto: Fanny Octavianus/ANTARA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Muhammadiyah, ormas Islam terbesar kedua di Indonesia, ikut menanggapi hiruk pikuk demo sengketa lahan di Pasaman Barat, Sumatera Barat. Peristiwa ini sempat ramai karena ada video viral anggota Brimob bersepatu menginjak karpet di Masjid Raya Sumbar, Padang.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini terkait demo pada 31 Juli hingga 5 Agustus 2023 oleh warga Jorong Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis, Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, di Padang.
Tujuan aksi tersebut meminta Gubernur Sumbar Mahyeidi agar mengusulkan pencabutan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang akan dibangun di atas lahan seluas 30.162 ha di Air Bangis kepada Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Panjaitan. Hingga tanggal 4 Agustus 2023, Gubernur tidak menemui para demonstran dan justru menerima masyarakat Air Bangis lain yang diduga sebagai demonstran tandingan.
"Pada Sabtu, 6 Agustus 2023, di saat masyarakat sedang beristirahat di Masjid Raya Sumatera Barat, Wakil Bupati Pasaman Barat menemui masyarakat Air Bangis untuk mengajak kembali ke tempat masing-masing di Jorong Pigogah Patibubur, Nagari Air Bangis. Namun demikian, masyarakat menolak ajakan tersebut karena mereka menuntut harus bertemu Gubernur," kata Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang HAM dan Hikmah, Busyro Muqoddas, dalam pernyataan tertulis, Rabu (9/8).
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, permintaan bertemu Gubernur Mahyeidi akhirnya dipenuhi dengan didampingi oleh Kapolda Sumbar di Kantor Gubernur. Bersamaan dengan itu pula, lanjut dia, masyarakat dipaksa pulang dari Masjid Raya Sumatera Barat.
Hingga akhirnya aparat pemerintah membawa 17 warga Air Bangis ke Polda Sumatera Barat karena diduga melakukan perlawanan. Pada Minggu, 6 Agustus 2023, 17 orang tersebut telah dibebaskan.
"Atas dasar kronologi kejadian tersebut, ini merupakan konflik agraria antara masyarakat setempat dan pemerintah provinsi di mana dalam keterangan pers Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia tanggal 07 Agustus 2023 No. 47/HM.00/VIII/2023 ditekankan pentingnya untuk mengedepankan prinsip-prinsip hak asasi manusia berupa cara-cara yang persuasif dan dialogis daripada tindakan kekerasan," ungkap Busyro yang pernah menjadi pimpinan KPK ini.
ADVERTISEMENT
Berikut pernyataan lengkap Busyro Muqoddas:
Tangkapan layar saat anggota Bromob injak karpet di area masjid raya Sumbar. Foto: Dok. Istimewa
1. Pemerintah beserta aparat kepolisian harus menghentikan kriminalisasi dan intimidasi terhadap warga Air Bangis yang tinggal di atas lahan seluas 30.162 ha sehingga mereka masih bisa kembali ke kampung halaman untuk melakukan aktivitas sehari-hari termasuk pemanfaatan hasil alam sebagai mata pencaharian hidup. Karena itu, aparat pemerintah yang masih berada di sekitar lahan masyarakat, untuk dapat ditarik agar situasi intimidasi hilang dari pandangan masyarakat.
2. Mengedepankan cara-cara damai dalam bermusyawarah antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat adat setempat untuk mencari solusi terbaik tanpa adanya tindakan kekerasan. Pelibatan masyarakat secara luas menjadi kunci utama dalam penyelesaian konflik agraria ini dengan tetap mempertimbangkan aspek analisis dampak lingkungan (AMDAL) dan dampak perekonomian terhadap masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
3. Siapa pun yang masuk ke dalam masjid sebagai rumah ibadah Islam, mereka harus menaati aturan yang berlaku sehingga tidak melukai perasaan dan hati kaum Muslim.
4. Muhammadiyah Sumatera Barat telah membentuk Tim 13 yang diketuai oleh Ki Jal Atri Tanjung, S.Pd., SH, MH yang bertugas melakukan kajian, investigasi, dan pencarian fakta terhadap kasus konflik agraria ini dan terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak.
5. Muhammadiyah mengajak kepada pemerintah dan semua pihak untuk melakukan pendampingan terhadap warga Air Bangis yang terdampak sehingga mereka mendapatkan keadilan secara hukum dan politik sebagai warga negara Indonesia.
Soal insiden anggota Brimob bersepatu injak karpet masjid sedang didalami Polda Sumbar.
"Insiden anggota Brimob yang injak-injak karpet saat ini dari kepolisian juga sedang mendalami siapa saja anggota yang injak-injak karpet tersebut," ujar Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Dwi Sulistyawan, Senin (7/8).
ADVERTISEMENT