Buwas Jawab Tudingan Berasnya Buruk: Jangan Jelekkan Bulog

6 Juli 2020 20:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Perum Bulog Budi Waseso. Foto: BULOG
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Perum Bulog Budi Waseso. Foto: BULOG
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dirut Bulog Budi Waseso menjawab sejumlah kabar yang menyebut kualitas beras untuk bansos yang dimiliki Bulog rendah. Buwas mengatakan, terkait distribusi beras untuk bansos di Kabupaten Bogor, pada tahap I, dia sudah memberikan beras dengan kualitas terbaik.
ADVERTISEMENT
“Bulog memahami Pemda memiliki otoritas dalam melakukan penunjukan distributor pelaksana program penyaluran Bansos, namun Bulog sudah menetapkan kebijakan untuk memberikan kualitas beras terbaik meskipun untuk program bansos”, kata Budi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/7).
Mantan Kepala BNN itu mengatakan, dari pemeriksaan dan laporan yang diterima manajemen Bulog, penyaluran program beras bansos di Kabupaten Bogor untuk tahap I sudah terlaksana dengan menyalurkan beras kualitas terbaik sebanyak 6.000 ton.
“Kami mensinyalir adanya upaya untuk mengganti posisi Bulog sebagai distributor beras bansos untuk tahap II di Kabupaten Bogor namun kami tidak mempermasalahkan hal itu," kata Buwas.
Ia menegaskan, jika ada pemutusan hubungan kerja sama antara pemerintah daerah, maupun instansi dengan pihaknya ia tak masalah. Namun, menurutnya, lebih baik pihak tersebut tidak melakukan hal yang dianggap mendiskreditkan Bulog.
ADVERTISEMENT
"Tetapi sekali lagi jangan menjelek-jelekkan Bulog, kami tidak akan tinggal diam jika ada unsur yang tidak sehat dan akan menggunakan jalur hukum," lanjut dia.
Bulog membantah pemberitaan yang menyebut beras Bulog dalam program bansos di Kabupaten Bogor jelek. Padahal ia sudah memastikan bahwa beras yang dibagikan dalam program tersebut sudah bagus.
Hal tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan kerja sama antara Bulog dan Pemerintah Bogor. Beras yang dibagikan merupakan beras grade medium.
Pekerja memeriksa kualitas beras di Gudang Perum Bulog Sub Divre Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/4). Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog, Tri Wahyudi Saleh mengatakan pihaknya akan terus monitoring dan evaluasi. Langkah itu dilakukan untuk menjamin kualitas beras Bansos adalah kualitas terbaik.
“Kami juga membentuk tim monitoring dan evaluasi (Monev) yang bertugas untuk koordinasi dengan Tim Pemkab Bogor (Bupati Bogor, Dinas Sosial, Dinas Perdagangan, DPRD Bogor) dan memastikan agar proses penyaluran Bansos berjalan lancar dan tepat waktu sesuai dengan standar kualitas beras yang diamanatkan kepada Perum Bulog”, kata Tri Wahyudi Saleh.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, upaya mendiskreditkan kualitas hingga kemasan Bulog tanpa ada bukti yang kuat tak menutup kemungkinan akan diselesaikan lewat jalur hukum.
Hal ini yang harus dipahami masyarakat dan para pihak, perbedaan beras kualitas medium dan premium sesuai dengan syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan RI.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)