news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Buya Syafii soal Pemulangan Anak WNI Eks ISIS: Yang Pelihara Siapa?

10 Februari 2020 19:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Dewan Pengarah BPIP sekaligus Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Dewan Pengarah BPIP sekaligus Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Polemik soal pemulangan kombatan atau WNI eks ISIS belum selesai. Kali ini Wapres Ma’ruf Amien mempertimbangkan wacana pemulangan anak WNI eks ISIS ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Soal hal tersebut, anggota Dewan Pengarah BPIP sekaligus mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii menilai bahwa persoalan ini kompleks. Ada persoalan kemanusiaan dan kekhawatiran yang berbenturan.
“Nah iya, lalu di sini yang memelihara siapa? Ini kompleks sekali, tapi kalau hati nurani, kemanusiaan kita kan kasihan. Tapi mereka kalau belum berubah,” kata Buya ditemui di masjid dekat rumahnya di Nogotirto, Kecamatan Gamping, Sleman, Senin (10/2).
Buya mengatakan program deradikalisasi yang dilakukan pemerintah juga tidak sepenuhnya menjamin. Semestinya ketika sampai di lokasi perjuangan ISIS di Suriah para WNI sudah sadar dan insyaf karena melihat sendiri apa yang terjadi.
“Deradikalisasi ada yang berhasil, tapi ada yang nggak bisa berhasil. Kalau sudah terpapar itu memang sulit sekali. Semestinya mereka sudah melihat di sana, tenyata bukan surga (tapi) neraka, semestinya mereka insyaf dong. Tapi ini masuk ke ranah teologi, teologi yang mematikan akal sehat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Buya berpesan agar berhati-hati dan benar teliti dalam mengkaji soal pemulangan WNI eks ISIS ini. Pasalnya jika tidak hati-hati akan berdampak pada keamanan.
Peserta aksi yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhinneka Jaya (Barabaja) berunjuk rasa dengan membawa poster di depan Istana Merdeka Jakarta, Senin (10/2). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
“Dampak keamanan dan juga sikap masyarakat terhadap mereka. Apa masyarakat mau menerima mereka atau tidak? Kalau yang dari China ada corona aja seperti itu (ditolak), apalagi ini menyangkut ideologi,” pungkasnya.
Sebelumnya, pemerintah masih akan mempertimbangkan seluruh opsi terkait wacana pemulangan 660 WNI eks ISIS yang berada di sejumlah negara Timur Tengah. Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, mengatakan pertimbangan itu pun berlaku pula bagi wacana pemulangan anak-anak dari para eks kombatan ISIS.
Pertimbangan pemulangan WNI anak-anak, sebelumnya disampaikan Kepala BNPT, Suhardi Alius. Ia membuka kemungkinan akan adanya opsi pemulangan anak-anak eks ISIS tersebut ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ya itu kan baru pendapat, nanti akan kita rapat koordinasikan, atau tidak dipulangkan semua, ada yang dipulangkan yang anak-anak, atau konsekuensi-konsekuensi lainnya seperti apa, kemudian ada beberapa alternatif yang tentu akan kita pilih setelah kita kaji lebih luas," ujar Ma'ruf usai menghadiri Munas XVII di Hotel Risenda, Karawang, Senin (10/2).
Peserta aksi yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhinneka Jaya (Barabaja) berunjuk rasa dengan membawa poster di depan Istana Merdeka Jakarta, Senin (10/2). Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Selain banyaknya pertimbangan yang harus dilakukan pemerintah sebelum memulangkan mereka, kata Ma'ruf, pemerintah akan terlebih dahulu mengkaji apa dampak positif dan negatif dari pemulangan tersebut.
"Kita lihat dulu situasinya, saya kira nanti akan dibahas secara lebih menyeluruh dari berbagai aspek," ungkap Ma'ruf.