Cak Imin Ajak Relawan Waspadai jika Ada DPT Coblos 100%: Rawan Dimanipulasi

14 Februari 2024 13:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar bersama keluarga memberikan suara Pemilu 2024 di TPS 023, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar bersama keluarga memberikan suara Pemilu 2024 di TPS 023, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres 01 Muhaimin Iskandar menyoroti masalah daftar pemilih tetap (DPT) di TPS. Cak Imin mempertanyakan jika di TPS jumlah DPT mencoblos mencapai 100 persen.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, jika DPT 100 persen, diduga ada manipulasi. Cak Imin mengatakan, biasanya DPT di TPS yang mencoblos hanya sekitar 60 hingga 80 persen.
"Yang jelas hari ini konsentrasi saya, Mas Anies, partai-partai pendukung, dua DPT 100 persen itu biasanya enggak terpenuhi. Paling 60, 70, 80 persen, sehingga jangan sampai ada DPT yang pencoblosannya sampai 100 persen," ujar Cak Imin kepada wartawan di rumah Ibu mertua Cak Imin, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (14/2).
"Itu berarti kerawanan manipulasi. Jarang, jadi harus diawasi betul siapa yang datang, berapa yang datang, berapa yang tidak datang. Itu lah kerawanan," ucap Cak Imin.
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar bersama keluarga memberikan suara Pemilu 2024 di TPS 023, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ketua Umum PKB ini meminta agar proses penghitungan suara dijaga dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Saya minta dijaga betul, terutama pada saat penghitungan," tuturnya.
Menurutnya, perubahan angka ketika rekapitulasi masih bisa terjadi. Contohnya, seperti ada 3 suara bisa digeser menjadi 8 suara.
"Yang kedua, perubahan angka rekapitulasi. Angka 3 bisa digeser menjadi 8, angka 6 bisa diputar jadi 8, angka 5 bisa jadi 6, angka 9 bisa naik lagi. Karena itu harus hati-hati, dua kerawanan, kerawanan manipulasi DPT, kerawanan mengubah angka rekapitulasi," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia meminta agar masyarakat mengawasi total sejak pukul 13.00 WIB.
"Karena itu awasi total sejak jam 13.00 WIB, seluruhnya tidak boleh langsung pulang, bergilir gantian awasi TPS," pungkasnya.