Cak Imin Harap Menteri PKB Tak Kena Reshuffle Kabinet

23 Juli 2020 22:59 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum PKB Cak Imin. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketum PKB Cak Imin. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
ADVERTISEMENT
Isu reshuffle kabinet sempat merebak di tengah pandemi COVID-19. Sebabnya, Jokowi memang sempat geram karena kinerja para menterinya dinilai biasa-biasa saja di tengah pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berharap para menteri dari partainya tidak ada yang terkena reshuffle. Saat ini, PKB memiliki 3 menteri di pemerintahan, yaitu Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, Menaker Ida Fauziyah, dan Mendag Agus Suparmanto.
"Ya saya berdoa, mudah-mudahan enggak terjadi (menteri PKB di-reshuffle)," kata Cak Imin di DPP PKB, Jakarta, Kamis (23/7).
Namun, Cak Imin mengaku, hingga saat ini, belum ada pembicaraan soal reshuffle. Namun, ia berharap, isu reshuffle bisa menjadi penyemangat para menteri agar bekerja lebih keras.
"Ya sampai hari ini belum ada pembicaraan ataupun isu reshuffle, tetapi hendaknya isu reshuffle ini pelecut atau peringatan supaya lebih bekerja keras. Kalau enggak bisa, diganti. Makanya bekerja keras," tandasnya.
ADVERTISEMENT

Awal Isu Reshuffle Kabinet Menteri Jokowi

Pakai Face Shield, Presiden Jokowi tinjau Pasar Pelayanan Publik di Banyuwangi. Foto: Muchlis Jr - Biro Setpres
Presiden Jokowi sebelumnya marah di depan para menterinya saat membuka sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta. Bahkan, dalam pidatonya, ia mengancam akan melakukan reshuffle jika kinerja para menteri tetap biasa-biasa saja di masa pandemi virus corona.
Peristiwa itu sebenarnya sudah terjadi saat sidang kabinet yang digelar tertutup para 18 Juni lalu. Namun, pihak Istana baru merilisnya pada Minggu (28/6) sore.
Dalam video berdurasi 10.20 menit tersebut, Jokowi sudah bicara keras sejak awal menegur menteri yang tidak punya sense of crisis di masa pandemi corona. Jokowi juga mengutip data yang memprediksi pertumbuhan ekonomi bisa minus akibat pandemi COVID-19.
****
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT