Cak Imin Kritik Penanganan Pandemi: Partisipasi Rakyat Kurang, Semua Pemerintah

24 Juli 2021 4:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
Cak Imin di kantor kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin di kantor kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau dikenal dengan Cak Imin mengkritisi penanganan pandemi oleh pemerintah. Di sisi lain, ia juga bicara posisi PKB dalam mengatasi pandemi tersebut sebagai bagian dari koalisi pemerintahan.
ADVERTISEMENT
Cak Imin mengatakan, ada dua sisi yang bisa dijalankan oleh PKB dalam mengatasi pandemi ini. Pertama, berdiri bersama pemerintah dalam mensukseskan penanganan corona dengan terlibat dalam pembuatan kebijakan. Kedua, berkontribusi sebagai penyeimbang. Keduanya bisa berjalan beriringan.
Pada sisi yang pertama, Cak Imin bicara soal efektivitas PKB dalam mempengaruhi, menentukan dan mengarahkan pemerintah dalam menangani pandemi. Ia menilai posisi partai tersebut tidak terlalu kuat.
"Ya kalau dari segi jumlah anggota di DPR RI kita belum terlalu signifikan mempengaruhi, kalau dari segi jumlah anggota kabinet kita juga tidak terlampau signifikan, kalau wakil presiden, tentu yang namanya juga wakil tentu punya peran yang terbatas," kata dia, dalam acara doa dan syukuran 23 tahun PKB, Jumat (23/7).
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, ada sisi kedua yang kata Cak Imin bisa dilakukan, yakni dengan membangun partisipasi masyarakat. Sebab, hal itu yang ia nilai luput dalam penanganan pandemi oleh pemerintah.
"Saya sampaikan terakhir ke pemerintah, tegas saya sampaikan ke pers juga, satu tahun pemerintah dalam mengelola manajemen krisis pandemi ini, memang luar biasa. Habis-habisan kerjanya, totalitas sampai seluruh anggaran habis, tetapi di sisi lain ada titik lemah, karena kesungguhan keseriusan, all out itu menjadikan pemerintah satu-satunya pelaku penanganan keadaan, sehingga partisipasi masyarakat sangat berkurang," kata dia.
Vaksinasidi Masjid Raya KH. Hasyim Asy'ari, Jakarta, Senin (19/7). Foto: PWNU DKI Jakarta
Ia menilai partisipasi masyarakat dalam menanggulangi pandemi sangat kurang. Ia pun mendorong kader PKB bisa membangun peran untuk melibatkan masyarakat mengatasi masalah kesehatan nasional ini.
ADVERTISEMENT
"Semua diambil alih pemerintah, semua pemerintah, langkah-langkah pemerintah, partisipasi masyarakat keterlibatan masyarakat sejak awal jadi persoalan. Oleh karena itu, di hari lahir ke-23 ini saya ajak masyarakat mengambil peran ketika pemerintah tidak berdaya atau bahkan mengalami masa-masa kesulitan," ucapnya.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah juga harus merevisi strategi penanganan pandemi. Sejak awal, kata Cak Imin, komandan yang menangani pandemi adalah BNPB, tetapi lembaga itu sendiri dinilai tidak punya desain partisipasi publik.
Atas dasar itulah, masyarakat harus benar-benar dirangkul dan dilibatkan. Ia mencontohkan dengan program vaksinasi, apabila itu hanya dilakukan pemerintah, maka sulit untuk sukses.
"Vaksinasi ini pasti gagal bila pemerintah one man show atau menjalankan sendiri. Mulai sekarang alhamdulillah pelan-pelan keterlibatan masyarakat mutlak dilakukan," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Strategi pembangunan yang kita maka harus benar-benar tidak hanya top down tetapi bottom up, tidak hanya satu arah tetapi seluruh arah bergerak mengatasi pandemi, memang sulit tidak mudah dan mengalami tantangan yang berat," sambungnya.
Ia kemudian bicara soal negara yang sukses dalam menangani pandemi. Saat ini negara-negara tersebut sudah bisa melakukan pelonggaran.
Mulai dari kembali dilakukannya turnamen olahraga di negara itu hingga warganya yang beraktivitas seperti biasa. Kuncinya, kata Cak Imin, adalah vaksinasi yang sukses.
"Vaksinasi sebanyak-banyaknya melibatkan semua kekuatan, mari kita ajak kekuatan masyarakat mendorong mensukseskan vaksinasi ini," pungkas dia.