Cak Imin: Pandemi Buat Bangsa Ini Gagap Dalam Rumuskan Kebijakan Pendidikan

12 Oktober 2020 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhaimin Iskandar menjadi pembicara dalam Seminar Internasional. Foto: Dok. PKB
zoom-in-whitePerbesar
Muhaimin Iskandar menjadi pembicara dalam Seminar Internasional. Foto: Dok. PKB
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan pandemi COVID-19 dapat meningkatkan angka kemiskinan di Indonesia. Menurut Cak Imin -- sapaannya--, peran partai politik saat ini menjadi sangat krusial.
ADVERTISEMENT
"Partai politik bisa menjadi leader yang handal dalam mengkreasi upaya-upaya pemberantasan kemiskinan, baik melalui dirinya sendiri maupun dengan mendesakkan kebijakan kepada negara," kata Cak Imin saat menjadi Pembicara dalam dalam Seminar Internasional bertajuk 'Pemberantasan Kemiskinan dan Tanggung Jawab Partai Politik: Membangun Politik Kesejahteraan Masyarakat Global ' secara virtual, Senin (12/10).
Atas dasar itu, Cak Imin mengungkapkan PKB merumuskan manifesto politik di masa pandemi. Ada tiga hal penting yang menjadi perhatian perjuangan politik yaitu pendidikan, pertanian, dan ekonomi kerakyatan.
"Pertama, pendidikan for all. Pandemi telah membuat bangsa ini gagap dan centang perenang dalam merumuskan kebijakan pendidikan," ucap dia.
Ketum PKB Cak Imin usai diperiksa KPK. Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan
Salah satu program yang disiapkan PKB untuk memutus rantai kemiskinan di tengah pandemi adalah Gerakan Bangkit Belajar dan anggaran untuk pesantren.
ADVERTISEMENT
"PKB meyakini bahwa investasi manusia melalui jalur pendidikan adalah upaya paling strategis dalam memutus mata rantai kemiskinan. Gerakan Bangkit Belajar dan anggaran untuk pesantren adalah contoh kebijakan yang diinisiasi PKB sebagai upaya meminimalisir risiko buruk akibat COVID-19, yakni terjadinya lost generation," jelas dia.
Sementara terkait sektor pertanian, Cak Imin mengatakan justru mengalami pertumbuhan positif di tengah sektor lainnya yang tumbuh minus karena pandemi.
Oleh karena itu, PKB berpandangan dalam memutus mata rantai kemiskinan salah satunya harus dimulai dari sektor pertanian.
"Mendesak kebijakan dalam soal redistribusi aset, penyelesaian konflik agraria, tata kelola kelembagaan pertanian, serta kebijakan yang terintegrasi hulu sampai hilir sektor pertanian adalah langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan partai politik dalam memutus mata rantai kemiskinan," paparnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Cak Imin menekankan pentingnya fokus pada ekonomi kerakyatan. Akibat pandemi, sektor itu menurutnya yang paling terkena dampak, padahal hampir menyerap 97% dari seluruh tenaga kerja nasional.
"Sektor ekonomi kerakyatan yang sebagian besar ditempati UMKM juga terbukti sebagai pelampung masalah ketenagakerjaan dan mampu bertahan disaat krisis. Atas dasar itulah, saya kira memutus mata rantai kemiskinan harus dimulai dengan memberi daya hidup kepada sektor ini," jelasnya.
Cak Imin menegaskan, arah baru politik kesejahteraan hanya bisa diwujudkan dengan cara menggerakkan bandul pendulum kebijakan yang dilahirkan baik oleh pemerintah, parlemen. Bahkan partai politik ke arah perubahan terhadap kesejahteraan hidup masyarakat.
"Kebijakan-kebijakan yang diproduksi harus bersinggungan langsung dengan kondisi riil masyarakat. Di situlah sesungguhnya tanggungjawab besar eksistensi sebuah partai politik," pungkasnya.
ADVERTISEMENT