Cak Imin Singgung Pemilu Tertutup: Ubah Pertarungan Uang Jadi Gagasan

10 Maret 2024 12:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 01 sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersama Menlu Retno Marsudi saat CFD di Jakarta, Minggu (10/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 01 sekaligus Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar bersama Menlu Retno Marsudi saat CFD di Jakarta, Minggu (10/3/2024). Foto: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan partainya akan solid mendukung dan mengajukan hak angkat demi evaluasi pemilu. Salah satu yang kini jadi pembicaraan, yakni perubahan dari sistem pemilu terbuka menjadi pemilu tertutup.
ADVERTISEMENT
"Sekarang aja, tuntutan yang paling masif adalah mengubah sistem Pemilu yang terbuka menjadi tertutup. Yang rakyat disuguhi dengan persaingan uang, kita ubah persaingan gagasan," kata Cak Imin di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (10/3).
Cak Imin menuturkan, dia bersyukur PKB punya basis yang kuat. Loyalitas membawa mereka tetap bertahan di gelombang 'serangan fajar' yang ada.
"Tapi ke depan apa bisa bertahan? Saya tidak bisa membayangkan. karena itu, angket mutlak, supaya mengingatkan kepada pembuat undang-undang sendiri agar kita tidak abai," ujar dia.
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar bersama keluarga memberikan suara Pemilu 2024 di TPS 023, Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Cawapres 01 itu menilai, hak angket merupakan bagian dari upaya mengevaluasi pemilu. Dengan begitu, sistem pemilu akan mengalami penyempurnaan belajar dari berbagai kejadian sebelumnya.
"Jadi tidak usah alergi dengan angket. Karena catatan perjalanan Pemilu itu bisa dokumentasikan secara resmi melalui angket. Sehingga kita tidak mengulang lagi kegagalan atau kesalahan dalam pelaksanaan demokrasi perwakilan ini," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Isu pengajuan hak angket memang santer setelah pemilu 2024 selesai pada 14 Februari 2024. Partai politik non Koalisi Indonesia Maju (KIM)--yang mendukung Prabowo-Gibran--terus menggulirkan isu ini.
Sedikitnya, ada PDIP, PPP, NasDem, PKB, dan PKS, yang punya peluang penuh untuk mengajukan hak angket. Bila mereka solid, jumlah kursi di DPR lebih banyak dibanding parpol KIM.