Cak Imin Soroti Anggaran 20% Pendidikan, Ada yang Digunakan di Kemenhan

7 Februari 2024 12:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, saat gelar Konsolidasi Pemenangan AMIN di Sunset 100 Hotel, Badung, Bali, Jumat (26/1/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, saat gelar Konsolidasi Pemenangan AMIN di Sunset 100 Hotel, Badung, Bali, Jumat (26/1/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau kerap disapa Cak Imin berdialog dengan ratusan guru madrasah di Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (7/2). Dalam momen tersebut, Cak Imin menyinggung soal anggaran untuk pendidikan masih banyak disiasati.
ADVERTISEMENT
"(Anggaran) 20 persen itu masih banyak disiasati. Kalau mau jujur belum berlaku 20 persen. Karena 20 persen itu dititipkan di sana, dititipkan di situ, yang penting kalau dihitung tetap 20 persen," kata Cak Imin di lokasi.
Cak Imin mengatakan, sebagian anggaran ini juga digelontorkan di beberapa kementerian. Salah satunya Kementerian Pertahanan untuk pengelolaan institusi pendidikan, salah satunya Universitas Pertahanan.
“Malah, (anggaran) dititipkan di Kementerian Pertahanan ada, di BIN ada, karena di sana ada universitas,” kata Cak Imin. Kampus di bawah BIN adalah Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
Universitas Pertahanan (Unhan). Foto: Facebook/Universitas Pertahanan RI
Cak Imin menilai alokasi ini masih harus dievaluasi. Karena anggaran 20 persen dari APBN nyatanya tidak seluruhnya bisa diserap secara menyeluruh oleh tenaga pendidikan hingga anak bangsa.
ADVERTISEMENT
Ia melihat masih banyak ketimpangan khususnya kesejahteraan tenaga pengajar.
“Kita harus evaluasi semua. Tujuan utama 20 persen itu adalah untuk seluruh anak-anak bangsa, bukan untuk segelintir model-model sekolah tertentu,” katanya.
“Nanti kita murnikan lagi, betul-betul 20 persen itu untuk pendidikan. Bukan hanya fungsi pendidikan, tapi untuk pendidikan. Karena beberapa kategorinya fungsi pendidikan, tentu dari penyisiran anggaran, beberapa sisa anggara yang tidak efektif kita alokasikan pada guru,” pungkasnya.