Cak Imin Urai 4 Dampak Pandemi COVID-19: Krisis Pangan hingga Pengangguran

19 Agustus 2021 12:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar usai resmi dilantik. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua DPR RI, Muhaimin Iskandar usai resmi dilantik. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyoroti dampak pandemi COVID-19 yang bisa terjadi lebih buruk dari saat ini. Menurutnya, pemerintah sedang menghadapi berbagai tantangan baik itu di bidang ekonomi hingga pendidikan.
ADVERTISEMENT
"Pertama, kita akan menghadapi pangan yang sulit, krisis pangan ini akan terjadi. Kedua, kita juga akan menghadapi pengangguran yang jumlahnya sangat besar, karena rontoknya ekonomi menengah pengangguran yang sangat besar," jelas pria yang akrab disapa Cak Imin ini dalam pidato kebangsaannya di YouTube CSIS, Kamis (19/8).
Terkait persoalan pangan, ia menyebut sebenarnya Indonesia bisa memasok bahan-bahan pangan yang memadai bahkan sampai ke tingkat global. Namun, sayangnya kekuatan pangan yang ada belum dimaksimalkan.
"Kita punya potensi tiga hal. Yang pertama, lahan pertanian masih sangat subur dan tenaga kerja bidang pertanian juga melimpah. Ini belum kita optimalkan kegiatan berbasis menghasilkan pangan ini. Pertama, lahan bagus. Kedua, tenaga kerja pertanian melimpah. Ketiga, pasar sangat terbuka luas," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia lalu menyampaikan persoalan selanjutnya yakni sumber energi di Indonesia miliki saat ini sudah banyak dijual ke luar negeri.
Padahal, kebutuhan dalam negeri pun masih diperlukan. Begitu juga potensi untuk menyiapkan alternatif energi di Indonesia masih sangat terbuka dengan potensi alam dan SDM yang dimiliki.
"Ketiga, kita juga harus betul-betul menyiapkan energi alternatif bagi masa depan kita. Terutama mahalnya sumber-sumber energi yang sudah kita jual ke luar negeri, yang memang harus benar-benar kita miliki," jelas Cak Imin.
Namun, selain tiga kondisi di atas, Wakil Ketua DPR itu juga menyoroti sistem pendidikan yang banyak terdampak akibat pandemi COVID-19 ini. Ia menjelaskan, banyak kegiatan belajar daring yang tidak berjalan di daerah-daerah.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di acara bakti sosial pemeriksaan kesehatan reproduksi perempuan di Clubhouse, Jakarta, Minggu (8/3). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Hal ini pun kemudian berdampak pada hasil lulusan siswa-siswinya dengan keterampilan yang minim. Kualitas SDM ini pun dinilainya menjadi agak mengkhawatirkan.
ADVERTISEMENT
"Yang perlu kita lakukan bagaimana kualitas pendidikan masyarakat yang paling bawah, yang paling dengan kapasitas paling tinggi terbanyak yang lulusan SD dan menengah. Belum lagi kita juga masih menghadapi banyaknya sarjana baru tanpa kompetensi yang memadai," ucap dia.
"Ini perlu langkah-langkah yang bukan saja business as usual, tetapi harus ada langkah yang benar-benar bisa memutus mata rantai berkepanjangan dari realitas pendidikan kita, realitas kapasitas SDM kita," pungkasnya.