Cak Imin: Warga NU Paling Marjinal Harus Diakui Secara Ekonomi

31 Januari 2021 23:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cak Imin di kantor kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cak Imin di kantor kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut, warga NU dari kelompok marjinal harus mendapat pengakuan ekonomi. Hal itu disampaikan Cak Imin dalam acara harlah ke-95 Nahdlatul Ulama secara virtual, Minggu (31/1).
ADVERTISEMENT
Mulanya, Cak Imin sempat bercerita dirinya pernah berdiskusi dengan Presiden Jokowi. Ia mengatakan, jika warga NU yang jumlahnya jutaan ini tertolong secara ekonomi, maka bangsa Indonesia akan tertolong dari segi ekonomi.
"Beberapa pesantren sudah maju sekali di dalam ekonomi sekaligus sains dan teknologi. Ini perangkat pemerintahan kita saya terus diskusi dengan Pak Presiden itulah agenda kita. Jadi saya bilang 'Pak kalau warga NU ini yang jumlahnya jutaan ini tertolong secara ekonomi insyallah secara ekonomi bangsa Indonesia tertolong'," kata Cak Imin, Minggu (31/1).
Setelah itu, Cak Imin berbicara kaitan kaum marjinal dan NU. Menurutnya, banyak pejabat dari NU dahulu merupakan kaum marjinal.
"Jadi ini NU ini sebetulnya jalan menuju semua keadaan lebih baik. Karena warga NU memang warga yang paling marjinal harus diakui secara ekonomi ya. Lumayan lah Pak Jazilul bisa jadi Wakil Ketua MPR, itu kan sebenarnya dari kaum marjinal juga dulunya," ucap Cak Imin.
ADVERTISEMENT
"Pak Halim (Abdul Halim Iskandar) bisa jadi menteri, Pak Hanif Dhakiri bisa jadi menteri, ini berkah. Kalau engga ada reformasi demokrasi, ya ngantre dulu kalau enggak bintang dua enggak bisa jadi menteri kira-kira begitu," tambah dia.
Lebih lanjut, dalam kesempatan itu Cak Imin juga menyebut, makin tua NU dinilai makin sakti.
"Tambah hari tambah sakti ini luar biasa. Hari ini tidak ada satu pun penghuni republik ini yang tidak memuja kiprah NU, tidak ada satu pun pemimpin-pemimpin dunia yang tidak memuja NU," tutup dia.