Cak Lontong hingga Butet Meriahkan Penutupan Rakernas PDIP

12 Januari 2020 23:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan drama pada penutupan Rakernas I PDIP di Jakarta, Minggu (12/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan drama pada penutupan Rakernas I PDIP di Jakarta, Minggu (12/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sekaligus perayaan HUT ke-47 PDIP ditutup dengan malam kebudayaan. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, Jumat-Minggu (10-12/1). Malam kebudayaan salah satunya diisi dengan pertunjukan drama yang dihelat di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri dan sejumlah petinggi PDIP tampak menikmati lakon drama hiburan tentang kejayaan Indonesia di masa lampau. Adapun yang tampil di pentas adalah Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Akbar, Marwoto, Boris, Mucle, dan Abdul.
Cak Lontong dan para seniman itu melempar guyonan tentang persoalan banjir di suatu wilayah yang tidak kunjung selesai.
Tampak sesekali Megawati juga tertawa melihat akting para seniman itu.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi arahan tertutup di penutupan Rakernas PDIP, Minggu (12/1/2020). Foto: Dok. PDIP
Cak Lontong bercerita urusan banjir bisa selesai dengan normalisasi dan naturalisasi. Namun, Cak Lontong ternyata mengaku tak paham makna normalisasi dan naturalisasi. Candaan tersebut sontak disambut tawa ribuan kader di lokasi.
Kirana Larasati juga meramaikan pementasan itu. Dia berperan sebagai gadis cantik anak seorang penguasa, Cak Lontong yang ingin berkuasa itu lantas merayu Kirana.
ADVERTISEMENT
"Kamu tahu tandanya burung berkicau?" tanya Cak Lontong ke Kirana.
"Tidak," jawab Kirana. Cak Lontong kembali merayu dengan sebuah pertanyaan.
"Kamu tau artinya bunga-bunga itu?" tanyanya lagi.
"Tidak tahu," sahut Kirana .
Cak Lontong langsung menimpali, "Cantik-cantik ternyata enggak tahu apa-apa," tuturnya. Sontak dialog itu membuat kader PDIP ngakak.
Penampilan drama pada penutupan Rakernas I PDIP di Jakarta, Minggu (12/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Politikus PDIP Ganjar Pranowo dan Aria Bima juga turut mengambil peran, mereka membacakan puisi 'Aku Melihat Indonesia' karya Bung Karno. Setelah itu, Butet Kartaredjasa mengambil kesimpulan dan mengaitkannya dengan tema Rakernas PDIP.
"Begitulah kita memaknai rempah dari sejarah. Kita harus terus memperjuangkan kejayaan tidak bisa hanya berhenti di masa silam, tidak bisa. Sebab kalau kita hanya berhenti di masa lalu, dininabobokkan di kejayaan masa lalu, di alam mimpi, sekarang harumnya rempah, aroma rempah menjadi inspirasi kita bersama, inspirasi untuk kebangkitan kejayaan kita," ucap Butet.
ADVERTISEMENT
"Saudara saudara banteng banteng Indonesia mari berdiri kita bernyanyi, kita menari untuk kejayaan Indonesia untuk hari ini dan kejayaan masa mendatang," sambungnya disertai tepuk tangan meriah peserta Rakernas.
Penampilan tari tradisional pada penutupan Rakernas I PDIP di Jakarta, Minggu (12/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Untuk diketahui, tema rakernas PDIP sendiri adalah 'Solid Bergerak mewujudkan Indonesia negara industri berbasis riset dan inovasi nasional dengan sub tema jalur strategi rempah dalam lima prioritas industri nasional untuk mewujudkan Indonesia berdikari'.
PDIP juga telah merumuskan rekomendasi eksternal berupa sembilan sikap politik, mulai dari kenaikan Parliementary treshold, Pilkada 2020, penguatan badan riset dan inovasi nasional, hingga menyangkut isu lingkungan.