Cak Nun di Samping Puan dan Hasto: Presiden Saat Ini Belum Tepat untuk RI

11 April 2022 10:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buka puasa bersama PDIP dan Sinau Bareng Cak Nun, Minggu (10/4).  Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Buka puasa bersama PDIP dan Sinau Bareng Cak Nun, Minggu (10/4). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tokoh intelektual muslim Indonesia Muhammad Ainun Nadjib atau Cak Nun menyinggung kepemimpinan Indonesia saat menjadi pembicara dalam 'Sinau bersama Cak Nun' di Masjid At-Taufiq di Sekolah Partai PDIP, Minggu (10/4) malam. Cak Nun berpandangan saat ini Indonesia belum dipimpin presiden yang tepat.
ADVERTISEMENT
Padahal, kata dia, Indonesia mampu menjadi negara adikuasa seperti Amerika hingga Rusia, jika dipimpin oleh presiden yang tepat.
"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara yang merasa kuat dan adikuasa. Jangan pikir kalian benar-benar berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban yang punya skala waktu 18 generasi. Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua," ujar Cak Nun disambut tepuk tangan Sekjen PDIP Hasto, dikutip Senin (11/4).
"Cuma masalahnya, sekarang belum tepat presidennya, gitu saja. Jangan marah," lanjutnya.
Dalam kesempatan itu, Cak Nun meminta Ketua DPR RI yang juga Ketua DPP PDIP Puan Maharani untuk menjaga Indonesia serta mengayomi seluruh rakyatnya.
"Mbak Puan tolong temukan cara untuk mengayomi rakyat. Bermacam cara untuk mengayomi semua pihak di Indonesia. Pokoknya Anda mengayomi terus," ucap Cak Nun kepada Puan yang duduk di sampingnya.
Cak Nun dan Puan Maharani nyanyi bersama di acara sinau PDIP, Minggu (10/4). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
"Indonesia itu pusat kemakmuran dunia mari kita jaga bersama,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Acara bukber, tarawih, dan pengajian ini juga dihadiri elite PDIP lain. Seperti Sekjen Hasto Kristiyanto, Ketua Fraksi Utut Adianto, hingga Ahmad Basarah dan Hamka Haq.
Cak Nun pun menyinggung soal PDIP yang sudah berulang kali menjadi partai pemenang pemilu. Sebagai partai penguasa, kata dia, sudah semestinya PDIP menjadi partai yang mengayomi masyarakat.
Cak Nun berkelakar huruf P terakhir dalam PDIP sudah tidak tepat diakronimkan sebagai perjuangan, melainkan pengayoman.
"Jadi, sudah beberapa kali menang. PDI sudah tidak tepat berjuang lagi. Tidak Perjuangan lagi. Yang tepat PDI Pengayoman. Jadi, partai ini mengayomi seluruh Rakyat Indonesia karena sudah berkuasa," kata Cak Nun.
Cak Nun juga sempat bicara soal sikap politiknya. Ia menegaskan kehadirannya di acara buka puasa bersama kader PDI-P itu bukan berarti ia bagian dari partai. Ia mengaku bersedia hadir atas undangan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
"Jadi bukan acara untuk kepentingan politik praktis dan kekuasaan. Ini untuk rakyat Indonesia," kata Cak Nun.
Dalam kesempatan yang sama, Puan mengaku sangat gembira masjid yang ia bangun untuk mengenang sosok ayahnya Taufiq Kiemas itu kini bisa menggelar acara keagamaan, serta menghadirkan sosok Cak Nun.
"Malam ini menjadi sangat istimewa, karena di bulan yang suci penuh dengan keberkahan, Masjid At Taufiq yang desain arsitekturnya penuh dengan nuansa budaya bisa mengundang Cak Nun, satu diantara sosok agamawan sekaligus budayawan yang menjadi bandul keseimbangan republik Indonesia yang kita cintai ini," kata Puan.