Calon Relawan Uji Coba Vaksin Sinopharm di Peru Meninggal karena COVID-19

27 Januari 2021 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Uji coba vaksin yang diproduksi oleh Sinopharm Tiongkok di Pusat Studi Klinis Universitas Heredia Cayetano di Lima, Peru. Foto:  Ernesto Benavides/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Uji coba vaksin yang diproduksi oleh Sinopharm Tiongkok di Pusat Studi Klinis Universitas Heredia Cayetano di Lima, Peru. Foto: Ernesto Benavides/AFP
ADVERTISEMENT
Seorang relawan uji coba vaksin corona Sinopharm di Peru meninggal dunia. Dikabarkan oleh Cayetano Heredia University, ia meninggal karena pneumonia yang dipicu COVID-19.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, uji coba vaksin Sinopharm dilakukan oleh Cayetano Heredia University pada hari Selasa (26/1/2021).
Pihak universitas mengatakan bahwa mereka sebelumnya telah melarang keikutsertaan relawan tersebut dalam uji coba karena ia terinfeksi COVID-19. Mereka juga memutuskan relawan itu mendapatkan plasebo dan bukan vaksin.
Oleh karena itu, Cayetano Herdia menegaskan relawan itu status hanya calon penerima vaksin dan belum disuntik.
"Penting untuk menetapkan bahwa kematian peserta tidak terkait dengan vaksin sejak dia menerima plasebo, dan oleh karena itu kami akan melaporkan kepada badan regulasi dan etika terkait mempertahankan jalannya studi tahap ketiga ini," kata universitas tersebut. dalam sebuah pernyataan.
Namun, German Malaga, kepala peneliti di Universitas Cayetano Heredia, mengatakan bahwa relawan yang meninggal itu karena menderita diabetes, bukan pneumonia.
ADVERTISEMENT
Malaga mengatakan para peneliti percobaan sejauh ini telah mengeluarkan dua dosis vaksin atau plasebo kepada 12 ribu sukarelawan dan sekarang mereka sedang meninjau respons apa yang dihasilkan.
"Itu berkembang tanpa ada kemunduran. Hal-hal itu bisa terjadi, COVID adalah penyakit yang menyebabkan kematian. Pesan kami kepada para relawan adalah jaga diri mereka sendiri karena kami tidak tahu apakah mereka seharusnya mendapatkan vaksin atau plasebo," ucap Malaga.
Universitas tersebut juga telah menjelaskan dalam pernyataan bahwa relawan tersebut telah menerima semua perawatan yang diperlukan dan berjuang untuk hidupnya selama lebih dari seminggu.
"Ini adalah kehilangan yang menyakitkan. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarganya," tambah pernyataan itu.
Relawan saat disuntik vaksin yang diproduksi oleh Sinopharm Tiongkok saat uji coba di Pusat Studi Klinis Universitas Heredia Cayetano di Lima, Peru. Foto: Ernesto Benavides/AFP
Pada bulan Desember, Peru sempat menangguhkan uji coba vaksin COVID-19 Sinopharm. Hal ini dikarenakan adanya kejadian buruk yang serius terjadi pada seorang relawan dalam penelitian tersebut.
ADVERTISEMENT
Saat ini jumlah kasus corona di Peru mencapai lebih dari 1 juta dengan angka kematian akibat corona sebanyak 39.608.