Canda Anies saat Ditanya soal TIM: Kita TikTok Dulu Saja

20 Februari 2020 16:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Agung Provinsi DKI Jakarta, kamis (6/2). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di Balai Agung Provinsi DKI Jakarta, kamis (6/2). Foto: Efira Tamara Thenu/kumparan
ADVERTISEMENT
Revitalisasi Taman Ismail Marzuki telah berlangsung sejak Senin (3/2). Namun ternyata revitalisasi ini menuai penolakan dari sejumlah seniman.
ADVERTISEMENT
Para seniman menganggap pihaknya tak dilibatkan dalam pembongkaran TIM. Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) bahkan telah audiensi dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi X DPR.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan enggan berkomentar banyak soal revitalisasi TIM. Ketika rekan media bertanya soal revitalisasi TIM yang dipertanyakan seniman, Anies malah menyinggung TikTok.
Pekerja berjalan di dekat ekskavator yang melakukan pembongkaran gedung Graha Bhakti Budaya (GBB) Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis (6/2). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Kita TikTok dulu saja," ujar Anies di GOR UNJ, Jakarta Timur, Kamis (20/2).
Anies memilih melanjutkan langkahnya meninggalkan lokasi acara. Dia sama sekali tak menjawab pertanyaan wartawan terkait revitalisasi TIM, gelarang Formula E di Monas yang diprotes Megawati, dan soal peringkat Jakarta yang terus turun sebagai kota termacet versi TomTom.
Sebelumnya, Pimpinan Forum Seniman Peduli TIM, Radhar Panca Dahana, menyebut, pihaknya seniman merasa tak dilibatkan dalam pembahasan revitalisasi TIM. Akibatnya dia menolak revitalisasi yang dilakukan PT Jakpro sebagai pemegang proyek dan meminta proyek itu untuk dimoratorium sementara.
ADVERTISEMENT
"Ini enggak ngajak ngomong sama sekali. Kita menolak, kita protes, kita pergi ke sana, kita ke DPRD, kita temui Plt deputinya, kita temui Jakpro, semua kita ketemu. Eh, malah dihancurin. Kita bilang moratorium, sementara dulu kita ngomong," kata Radhar di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/2).
Namun, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebelumya mengaku sudah berkomunikasi dan melakukan sosialisasi ke tokoh, perwakilan atau kelompok seniman. Komunikasi itu telah dilakukan sejak lama, dan terus dilakukan hingga saat ini.
“Kita sudah melakukan sosialisasi sejak Februari 2019. Jadi bekerja sama dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), melakukan FGD. Kemudian ada sosialiasi ada juga dialog, menjelaskan tentang bentuk TIM yang akan dibangun di masa depan. Itu sudah kita tunjukkan,” ungkap Taufiq saat sesi dialog media Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (19/2).
ADVERTISEMENT
“Lebih dari 10 sampai 15 kali kita komunikasi baik dengan Pak Taufik Ismail, Kemudian dengan Pak Embi C Noor, Pak Slamet Raharjo, kemudian Pak Danton,” tambahnya.