Cara Capres Anies Mengelola Bengkaknya Utang Pemerintah Indonesia

19 Desember 2023 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam Desak Anies di Kota Mataram, NTB, Selasa (19/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam Desak Anies di Kota Mataram, NTB, Selasa (19/12/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menjawab sejumlah pertanyaan dari kaum muda dalam acara Desak Anies di Kota Mataram, NTB, Selasa 19 Desember 2023. Salah satu pertanyaan itu adalah soal pengelolaan utang Pemerintah Indonesia yang kini jumlahnya sudah mencapai hampir Rp8.000 triliun.
ADVERTISEMENT
“Utang sesungguhnya bukan menjadi masalah bila digunakan untuk kegiatan produktif. Karena dia memberi manfaat bagi orang banyak. Problemnya, ketika utangnya tidak dipakai untuk aktivitas yang produktif,” terang Anies, Selasa 19 Desember 2023.
Masalah kedua, ujar dia, pemanfaatan utang itu yang banyak bocor. “Itu masalah. Tetapi bila tidak banyak bocor, dia bisa optimal.”
“Kemudian terkait utang ini, rasio utang kita itu ada ambang batasnya. Saat ini rasionya sekitar 37 persen dari GDP (produk domestik bruto) kita. Sekitar Rp8.000 triliun,” papar Anies.
Anies menargetkan rasio utang itu bisa diturunkan menjadi di bawah 30 persen.
“Bagaimana caranya? Pertama, utangnya dikecilkan. Kedua, GDP-nya dibesarkan. Kedua cara ini akan membuat rasio utang menjadi 30 persen,” terang Anies.
ADVERTISEMENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini ingin GDP-nya dibesarkan, sehingga rasio utang menjadi turun.
“Lalu memastikan rasio utangnya dipakai untuk kegiatan yang produktif. Dan, diawasi dengan baik, sehingga utang itu tidak bocor. Ada transparansi, ada pelaporan yang baik, bisa dipertanggungjawabkan kepada publik, sehingga nanti memberi manfaat kepada semua,” pungkasnya.
(LAN)