news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Daerah Cegah Lonjakan Corona saat Long Weekend

22 Oktober 2020 8:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mengatur kendaraan dari arah Garut, Tasikmalaya dan Sumedang menuju Kota Bandung terjadi di Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/8). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mengatur kendaraan dari arah Garut, Tasikmalaya dan Sumedang menuju Kota Bandung terjadi di Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/8). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona masih belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Alhasil pemerintah pusat harus memutar otak untuk memastikan tidak ada penambahan kasus positif baru hingga kematian di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Tak hanya pusat, daerah juga memiliki langkah solutif sendiri untuk memastikan daerahnya tidak menjadi daerah yang menyumbangkan angka positif penularan tertinggi secara nasional, khususnya menjelang long weekend.
Berikut kumparan rangkum sejumlah inovasi yang ditempuh daerah untuk menekan kasus penularan di daerah mereka.

Puncak

Satpol PP Kabupaten Bogor membuat aturan bagi para pemilik vila untuk melarang mereka menyewakan vilanya kepada wisatawan. Kebijakan itu diambil untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan yang akan menghabiskan masa libur panjangnya 28 Oktober hingga 1 November 2020 di Puncak.
Larangan pembatasan kapasitas juga wajib dipatuhi bagi para pengelola tempat wisata untuk memastikan tidak ada penularan baru di lokasi wisata.
"Kami dari jajaran Satpol PP akan melakukan sosialisasi dan mengingatkan kembali kepada para pelaku usaha di kawasan puncak melalui surat yang akan dimulai besok. Surat ini berisi agar vila-vila tidak disewakan," ujar Kasatpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridhallah.
Sejumlah petugas gabungan melakukan pembatasan kendaraan di Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/10) Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
"Kemudian tempat-tempat wisata jangan sampai penuh sesuai kapasitas 50 persen. Selain itu, memastikan dipatuhinya protokol kesehatan dilakukan. Khusus kita buat surat edaran ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain vila dan lokasi wisata, Satgas COVID-19, Satpol PP, bersama TNI-Polri akan mengelar razia rutin di pintu keluar gerbang tol utama Gadog menuju Puncak.
"Imbauan kita hindari kawasan Puncak, karena kita melakukan pengetatan di wilayah Puncak jadi diminta kepada masyarakat untuk tidak terlalu berbondong-bondong ke wilayah Puncak," ujar dia.
Kendati demikian, Kadishub Jabar Hery Antasari mengatakan pihaknya belum merencanakan untuk memberlakukan pembatasan pergerakan kendaraan ke jalur Puncak dari DKI Jakarta.
"Dari Dishub Jabar kita belum ada rencana adanya pembatasan pergerakan dari dan keluarnya DKI ke arah puncak, sementara masih seperti prinsip pemberlakukan AKB protokol kesehatan Covid. Jadi prinsipnya belum ada rencana untuk pembatasan," kata Hery.
Aturan lain di wilayah Puncak juga diberlakukan oleh Kasatlantas Polres Bogor AKP Fitra Zuanda, ia memastikan, bakal membatasi kendaraan sumbu tiga alias truk. Selain itu, akan dilakukan pula Ops Yustisi di Pos Gadog melibatkan instansi terkait. Sejauh ini, kata Fitra, polisi telah menggelar apel guna mengecek kesiapan 150 personel yang akan disiapkan melakukan pengamanan.
Sejumlah petugas gabungan melakukan pembatasan kendaraan di Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/10) Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO
"Kita akan membatasi kendaraan sumbu tiga kemudian juga memberikan imbauan-imbauan kendaraan angkutan yang sekiranya melewati jalur puncak agar memperhatikan kondisi kendaraan," kata dia.
ADVERTISEMENT

Bali

Kepala Dinas Pariwisata Bali, Putu Astawa, meminta seluruh objek wisata di Pulau Dewata untuk memperketat pelaksanaan protokol kesehatan. Imbauan itu untuk menekan angka penularan saat libur panjang dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 Oktober hingga 1 November 2020
Jika dalam pelaksanaannya terdapat tempat wisata yang melanggar protokol kesehatan, maka pihaknya menyiapkan sanksi berupa teguran hingga ancaman penutupan. Putu menyebut setidaknya ada 650 objek atau destinasi wisata di Bali dan sudah terverifikasi menerapkan protokol kesehatan.
"Kita kasih peringatan 1 hingga 3. Kalau bandel kita minta tutup atau cabut," ucap Putu.
Imbauan itu disampaikan Putu bukan tanpa alasan. Dalam masa libur kali ini, pihaknya memprediksi terdapat lonjakan wisatawan hingga 25 persen yang memilih Bali sebagai tempat tujuan liburan mereka.
Suasana Hari Raya Galungan di Pura Agung Jagatnatha, Bali. Foto: Denita Br Matondang/kumparan
"Sekarang 25 persen. Sekarang kondisi (kasus corona) Bali bagus, jumlah yang sembuh lebih banyak dibanding terpapar. Jadi ini harus kita pertahankan untuk membangun kepercayaan kita terhadap wisatawan," kata dia
ADVERTISEMENT
Objek wisata seperti pantai, danau, hingga kebun raya diperkirakan Putu masih akan menjadi primadona bagi wisatawan lokal.

Yogyakarta

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X) menyebut upaya pencegahan penularan corona pada masa libur panjang pekan depan jelas tidak akan mudah. Hal itu mengingat wisatawan yang akan datang ke Yogyakarta jelas akan berasal dari sejumlah wilayah selain Yogyakarta, di mana hal tersebut jelas berpotensi menularkan virus bagi masyarakat Yogyakarta.
"Kita sebetulnya tidak mudah, ya (mencegah COVID-19), karena yang hadir ke sini tidak hanya orang Yogya tapi juga pendatang," kata Sri Sultan.
Karena itu, dia meminta kepada seluruh petugas Satpol PP yang bertugas agar tidak bosan-bosannya mengingatkan wisatawan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan terutama patuh akan aturan penggunaan masker.
ADVERTISEMENT
"Tapi faktor kesadaran itu bisa punya korelasi yang tidak sama. Antara yang dari dan luar Yogya. Jadi harapan saya ya memang konsekuensi gitu, konsekuensi Satpol PP kita akan memperingatkan terus karena sudah konsekuensi," ujarnya.
"Jadi orang pakai masker itu kesadaran yang penting, untuk diri sendiri dan orang lain itu harus tertanam pada diri masing-masing. Kalau orang menganggap masker sebagai beban tanpa kesadaran, kalau diomongin ping 100 (ditegur 100 kali) ya, tetap tidak mau. Ini masalah disiplin, masalah pendidikan. Jadi itu perlu kita pahami gitu," katanya.

Aceh

Koordinator Satgas COVID-19 Aceh, Teuku Ahmad Dadek, memastikan kesiapan pihaknya untuk mengecek kondisi arus penumpang dan penerapan protokol kesehatan untuk mengantisipasi potensi penularan selama masa libur panjang akhir oktober nanti.
ADVERTISEMENT
“Pemantauan sudah kita laksanakan malam tadi. Kita ingin melihat sejauh mana pihak terminal menerapkan protokol kesehatan dan menurut pantauan kita pihak balai (pengelola terminal) sangat konsisten menjalankannya," kata Dadek.
Mengantisipasi potensi penularan, Dadek mengimbau petugas terminal dapat menerapkan protokol kesehatan dan memantau penumpang secara ketat. Karena jelang libur panjang ini akan ada peningkatan mobilisasi massa di terminal.
"Aktivitas mobilisasi harus tetap lancar dan protokol kesehatan juga harus berjalan," ujar Dadek.
"Kami berharap langkah untuk menjaga jarak dapat diterapkan secara konsisten di dalam bus. Kita berharap juga kesadaran dari penumpang," ungkapnya.
Infografik Gara-gara Long Weekend. Foto: Hod Susanto/kumparan

Satgas COVID-19

Jubir Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mendorong agar perkantoran dan perusahaan melakukan tindakan antisipatif. Ia meminta perusahaan mencatat karyawan yang hendak berpergian ke luar kota pada masa periode libur panjang. Perusahaan didorong untuk meminta karyawan melaporkan ke kantor, terutama yang hendak pergi ke zona oranye dan merah.
ADVERTISEMENT
Selain itu perusahaan perlu mendorong karyawannya menjalani isolasi mandiri jika mengalami gejala demam, gangguan pernafasan, atau hilang indera perasa dan penciuman setelah libur panjang.
"Karyawan yang berpergian ke zona oranye dan merah harus melaporkan ke perusahaan," kata Prof Wiku.

Polisi

Korlantas Polri telah menyiapkan sejumlah skema pengamanan lalu lintas saat libur panjang akhir Oktober mendatang. Diperkirakan, arus kendaraan sudah mulai meningkat pada Selasa (27/10).
Kabagops Korlantas Polri Kombes Rudy Antariksawan mengatakan, meski long weekend sudah di depan mata, pemerintah tetap mengimbau warga untuk tidak bepergian. Imbauan didasarkan pada masih tingginya angka penularan corona belakangan ini.
"Kalau pemerintah mengimbau ya tetap di rumah aja kan,” kata Rudy.
Rudy menjelaskan, pengaturan arus kendaraan dalam tol menjadi fokus polisi. Termasuk tol Trans Jawa maupun tol ke arah Banten dan Sumatera. Sejumlah rest area, kata Rudy, juga akan dibatasi hingga 50 persen. Hal itu untuk menjaga protokol kesehatan tetap berlaku di rest area.
ADVERTISEMENT
“Untuk pemudik ini mayoritas ke arah Jawa Tengah. Berarti melalui jalur tol. Ada juga ke Merak, Lampung, sudah kita siapkan untuk rekayasa Lalin. Nanti ada penerapan contraflow. Kalau jalur ke sana padat, kita ambil lajur arah Jakarta kita Contraflow,” ujar Rudy.
“Nanti di rest area pembatasan kapasitas 50 persen. Ini tergantung masing-masing pemda daerah,” lanjut dia.