Cara Erdogan Kirim Pengungsi Uighur ke China: Lewat Tajikistan

29 Juli 2020 3:53 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tayyip Erdogan. Foto: Reuters/Murad Sezer
zoom-in-whitePerbesar
Tayyip Erdogan. Foto: Reuters/Murad Sezer
ADVERTISEMENT
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, yang sebelumnya menuding China telah melakukan 'genosida' terhadap Muslim Uighur, kini tiba-tiba bungkam. Dilansir Telegraph, keputusan Erdogan tersebut kemungkinan disebabkan oleh rencana investasi China di Turki.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, Erdogan rupanya juga mulai melakukan ekstradisi kepada sejumlah masyarakat Uighur yang berada di Turki. Namun, pemerintah Turki memang tidak terang-terangan memulangkan para pengungsi itu ke negaranya.
Turki dan China sebenarnya sudah menandatangani rancangan perjanjian ekstradisi. Namun, rencana itu belum diratifikasi oleh parlemen Turki, sehingga mereka tidak bisa mengektradisi para pengungsi Uighur sendiri.
Berdasarkan laporan Telegraph, sejumlah masyarakat Uighur yang teridentifikasi oleh pemerintah Turki dikirim terlebih dahulu ke Tajikistan. Tajikistan merupakan salah satu negara yang memiliki perjanjian ekstradisi dengan China.
Kamp penjara Uighur di Dabancheng, Xinjiang. Foto: Reuters/ Thomas Peter
Saat ini, diperkirakan ada sekitar 50 ribu warga Uighur di Turki. Setelah diekstradisi melalui Tajikistan, mereka akan menjalani hukuman di kamp-kamp tahanan.
Salah satunya adalah Aimuzi Kuwahan (59) yang sudah beberapa tahun ini mencari perlindungan di Turki. Kuwahan yang selama ini tinggal di perumahan milik negara, tiba-tiba menghilang pada musim panas lalu.
ADVERTISEMENT
Saat dilacak, rupanya ia sudah berada di Kota Izmir, Turki, dan akan dikirim ke Tajikistan.
"Salah satu sumber kami mengatakan, Kuwahan akan dikirim ke China melalui Tajikistan," kata pengacara keluarga Kuwahan dikutip Telegraph, Rabu (29/7).
Hal serupa juga dialami oleh Zinntegul Tursun, yang dideportasi ke China melalui Tajikistan tahun lalu. Selain itu, para Maret lalu, salah satu pengungsi bernama Abdurehim Imin Parach ditangkap di Istanbul karena mengkritik pemerintah China.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)