news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Jateng Tangani Klaster Corona di Ponpes yang Jumlahnya Capai 648 Santri

6 Oktober 2020 13:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Yasin. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Gus Yasin. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Klaster pondok pesantren di Jawa Tengah semakin mengkhawatirkan. Tercatat, ada 648 santri dari 9 ponpes yang sudah dinyatakan positif corona per Senin (5/10).
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Taj Yasin Maimoen mengatakan, berbagai cara telah dilakukan untuk menekan penyebaran COVID-19 di lingkungan lembaga pendidikan keagamaan ini.
"Untuk penanganan COVID-19 di lingkungan ponpes kami sudah giatkan gerakan Jogo Santri," ujar dia saat dihubungi, Selasa (6/10).
Putra dari ulama kondang KH Maimun Zubair menjelaskan, jogo santri ialah sebuah gerakan menegakkan protokol kesehatan di lingkungan pondok pesantren.
"Jogo santri juga bertugas untuk melakukan koordinasi dengan instansi kesehatan seperti puskesmas di daerah masing apabila ditemukan kasus-kasus semacam ini," jelas dia.
Taj Yasin juga melarang pengelola pondok pesantren yang menjadi klaster COVID-19 untuk memulangkan santrinya ke rumah.
"Tahan dulu. Jangan dipulangkan begitu saja karena kami khawatir nanti virusnya justru menyebar ke kampung halaman para santri itu," tegas dia.
Ilustrasi santri. Foto: Shutterstock
Saat ini, kata dia, ratusan santri yang positif COVID-19 telah ditangani dengan baik. Termasuk disiapkan tempat isolasi mandiri oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Santri positif sudah kami karantina di tempat lain di luar pondok pesantren. Dan, untuk yang swabnya negatif tetap di pondok," tutur dia.
Tempat isolasi mandiri itu di antaranya adalah di sebuah hotel, balai diklat pemerintah setempat dan juga wisma. Bahkan, ada juga ruangan khusus di pondok pesantren untuk isolasi mandiri.
Mereka yang positif corona rutin diberikan vitamin dan juga pengecekan kesehatan secara berkala oleh Puskesma dan gugus tugas penanganan COVID-19 tingkat kabupaten/kota setempat.
Meski klaster pondok pesantren menyumbang angka cukup besar dalam beberapa minggu terakhir. Namun, Taj Yasin belum berencana untuk menghentikan kegiatan belajar seluruh pondok pesantren di Jawa Tengah.
"Ponpes yang kami liburkan hanya yang klaster saja, ponpes yang lain tidak. Sebab, kita sudah ada imbauan penanganan COVID-19 di lingkungan pesantren," ujar dia.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)