Cara Jerman Tangani Corona: Tegas dan Tak Remehkan Seperti Flu Biasa

30 Mei 2020 12:23 WIB
comment
18
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustari Bendera Jerman Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke
zoom-in-whitePerbesar
Ilustari Bendera Jerman Foto: REUTERS/Hannibal Hanschke
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jerman menjadi salah satu negara Eropa yang terdampak oleh virus corona. Meski ratusan ribu orang di Jerman terinfeksi COVID-19, tapi tingkat kesembuhannya tergolong tinggi. Serta tingkat pasien yang meninggal karena corona pun rendah.
ADVERTISEMENT
Duta Besar RI untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, mengungkapkan per 28 Mei 2020, terdapat 180 ribu orang di Jerman yang terinfeksi corona. Termasuk pasien yang sembuh 164 ribu atau sekitar 82 persen. Serta pasien meninggal 8.450 orang atau 4 persen.
Menurut Arif, angka kematian itu jauh bila dibandingkan dengan negara Eropa lainnya. Misalnya ia menyebut Belgia sebesar 16 persen, Prancis sebesar 14 persen, serta Italia sebesar 13 persen.
"Angka 4 persen ini angka sangat rendah di Eropa," kata Arif dalam pernyataannya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube BNPB, Sabtu (30/5).
Dubes Havas Oegroseno lepas pemulangan terakhir ABK WNI dari Jerman. Foto: Dok. Istimewa
Arif lantas bercerita bagaimana penanganan virus corona di Jerman. Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Jerman.

Kebijakan Cepat

Arif menjelaskan, kasus pertama COVID-19 di Jerman ialah pada 27 Januari 2020. Berasal dari WN China yang datang ke Jerman.
ADVERTISEMENT
"Pada hari itu juga Corona Crisis Team dibentuk di Jerman," ujar dia.
Pada 13 Maret 2020, kebijakan lockdown dilakukan karena infeksi dinilai semakin meningkat. Namun sejumlah sektor tetap dibuka, seperti toko makanan, restoran, rumah sakit, klinik, hingga konstruksi.
Dua minggu setelah lockdown dilakukan, jumlah pasien positif mencapai 100 ribu orang. Namun menurut Arif, penambahannya terus turun.
Hingga bahkan kemudian diputuskan liga sepakbola Bundesliga yang sempat dihentikan, dimulai kembali pada 16 Mei 2020.
"Sejak lockdown pertama sampai Bundesliga main itu adalah waktu yang tidak terlalu lama, 2 bulan," ujar Arif.
Laga lanjutan Bundesliga antara Union Berlin dan Bayern Muenchen digelar tertutup di Stadion Alten Forsterei, Berlin, Jerman, Minggu (17/5). Foto: Reuters/Hannibal Hanschke/Pool DFL

Tes Masif

Tes masif serta infrastruktur kesehatan di Jerman juga membuat penanganan corona dinilai lebih efektif.
Tes yang dilakukan Jerman bahkan disebut terbesar ketiga di seluruh dunia. "Total tes yang dilakukan di Jerman mencapai 4 juta. Ini tes ketiga terbesar di dunia setelah Amerika dan Rusia," kata dia.
Pemilik tanaman pelayanan pemakaman membuat persiapan akhir pemakaman COVID-19 di Jerman. Foto: REUTERS / Fabrizio Bensch
Ia menambahkan, infrastruktur kesehatan di Jerman juga memadai. Setidaknya ada 2 ribu rumah sakit di Jerman, termasuk 28 ribu tempat tidur ICU dan 35 ribu ventilator.
ADVERTISEMENT
Kebijakan Jerman soal vaksin pun dinilai cepat. Sebulan setelah kasus pertama diumumkan, Jerman langsung menggalang dana untuk vaksin yang saat ini sudah mencapai 3,5 miliar Euro.
Menurut Arif, tes vaksin sudah dilakukan terhadap manusia pada 23 April 2020. Diharapkan pada awal Juni 2020 sudah ada hasilnya.

Tak Remehkan Corona

Arif menilai Jerman tanggap ketika kasus pertama corona muncul. Menurut dia, tidak ada sikap meremehkan dari Pemerintah Jerman terhadap virus ini.
"Tidak ada sikap meremehkan covid dari pimpinan tertinggi di Jerman. Tidak seperti di negara lain misalnya yang mengatakan ini hanya flu dan tidak perlu khawatir, tapi ternyata kemudian jumlahnya bahkan lebih dari 100 ribu per hari ini infeksinya," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Pemerintah Jerman pun dinilai tegas dalam menerapkan kebijakan. Arif menyebut hal itu membuat masyarakat lebih disiplin.
"Ada waktu itu beberapa orang yang membuat corona party. Jadi karena pub ditutup, mereka membuat pesta-pesta di rumah. Oleh pemerintah Jerman dibubarkan dan dilakukan tindakan sweeping, jadi tindakan ini tegas sampai lapangan," ungkap Arif.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona