Untitled Image

Cara JIS Berdayakan Para Siswa Jadi Pribadi yang Mandiri

25 Maret 2021 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para siswa di Jakarta Intercultural School (JIS) diberdayakan untuk bertanggung jawab atas pengalaman belajar masing-masing melalui kurikulum yang mereka pilih. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Para siswa di Jakarta Intercultural School (JIS) diberdayakan untuk bertanggung jawab atas pengalaman belajar masing-masing melalui kurikulum yang mereka pilih. Foto: Shutterstock
Salah satu keunggulan sekolah SPK (Satuan Pendidikan Kerja Sama) adalah murid dapat belajar dengan kurikulum internasional dan nasional.
Ya, dalam proses belajar mengajar, sekolah SPK diwajibkan tetap memasukkan tiga mata pelajaran lokal, yaitu Pendidikan Agama, Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Bahasa Indonesia. Harapannya, lewat kombinasi kurikulum tersebut, para siswa akan memiliki kompetensi global, tanpa melepas karakter pelajar Indonesia.
Jakarta Intercultural School, misalnya. Sebagai lembaga non profit, sekolah SPK yang telah berdiri sejak 1951 ini menyusun kurikulum yang suportif dan telah terakreditasi oleh badan nasional maupun internasional. JIS percaya, sekolah perlu membekali siswa dengan keterampilan global yang sesuai dengan minat masing-masing individu. Mudah beradaptasi, mandiri, dan berpikir kritis jadi tiga karakter yang ingin dibangun JIS.
Hal ini disampaikan oleh Head of School JIS, Dr. Tarek Razik. Menurut Razik, peran pendidik adalah mendukung perjalanan siswa menghadapi masa depan.
"Kami percaya bahwa anak-anak harus siap melakukan kontribusi di dunia yang terus berubah. Oleh sebab itu, kami menumbuhkan kecintaan belajar serta mendorong setiap anak untuk berpikir kritis dan mandiri agar cita-cita mereka tercapai," lanjut Razik.

Dorong siswa jadi pribadi yang mandiri

JIS menyediakan pembimbing untuk mengarahkan siswa menggunakan kurikulum internasional yang sesuai minat masing-masing. Foto: Shutterstock
Semua siswa mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA yang berstatus WNI maupun memegang paspor WNI wajib mengambil mata pelajaran lokal, di samping belajar dengan kurikulum internasional. Tak hanya itu, JIS juga menyediakan pembimbing untuk mengarahkan mereka menggunakan kurikulum internasional yang sesuai minat masing-masing.
Jika pada TK, SD, dan SMP siswa ditawarkan kurikulum nasional dan internasional yang disusun oleh JIS, ketika di SMA, para siswa JIS akan difokuskan pada kurikulum nasional serta kurikulum IB atau AP.
Wakil Kepala Sekolah Menengah Atas JIS, Ryan Campbell, mengatakan, hal itu dilakukan untuk melatih siswa menjadi orang dewasa yang mandiri. Sebab, para siswa harus bertanggung jawab atas pengalaman belajar yang sudah mereka pilih.
"Mereka (para siswa SMA) dilatih untuk mandiri lewat sistem Honor Pass. Honor Pass merupakan waktu bebas selama 75 menit yang dimiliki siswa di luar istirahat. Mereka dapat bertemu dengan guru, mengerjakan proyek dengan teman sekelas, mengunjungi perpustakaan, atau sekadar bersantai setelah belajar," jelas Campbell.
Sistem Honor Pass ini dimaksudkan untuk mengasah keterampilan manajemen waktu siswa. Sehingga kelak, mereka bisa mengatur waktu dengan baik.

Kurikulum IB dan AP yang ditawarkan pada siswa SMA JIS

Ketika di SMA, para siswa JIS akan difokuskan pada kurikulum nasional serta kurikulum IB atau AP. Foto: Shutterstock
IB merupakan program dua tahun sebelum masuk ke universitas. Kurikulum IB diambil untuk mempersiapkan para siswa ke IB Diploma dengan matang. Sehingga, saat nanti para siswa melanjutkan ke IB Diploma, mereka bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini bisa dibuktikan dengan diberikannya sertifikat pada mata pelajaran IB Diploma.
Sementara itu, AP merupakan program pembelajaran ketat untuk menyiapkan para siswa kuliah di perguruan tinggi Amerika Serikat. Ya, pelajar yang memilih kurikulum ini akan dilatih untuk memahami mata pelajaran sesuai jurusan kuliah yang mereka inginkan.
Biasanya IB dan AP diambil saat siswa memasuki kelas 11-12. Namun di JIS, kurikulum AP sudah diperbolehkan untuk diambil sejak kelas 10.
Tak hanya diarahkan untuk memilih salah satu, para siswa SMA JIS juga dapat mengambil dua kurikulum IB dan AP sekaligus. Di antara belasan mata pelajaran yang ditawarkan, para siswa juga bisa memilih mata pelajaran apa saja yang mereka sukai. Harapannya, ini semakin mengoptimalkan potensi siswa, memupuk siswa menjadi pribadi yang mandiri, dan menumbuhkan kecintaan belajar pada diri mereka.
"Dengan mengarahkan siswa mengambil kurikulum yang sesuai minatnya disertai peningkatan tanggung jawab atas pemilihan tersebut, kami dapat membantu siswa untuk menumbuhkan sifat dewasa yang mereka perlukan di masa depan," lanjut Campbell.
Bagi siswa sendiri, pendekatan ini membuat pengalaman belajar mereka jadi lebih menyenangkan. Hal itu diungkapkan oleh Farheen, mahasiswa Universitas Pennsylvania yang merupakan salah satu siswa lulusan JIS tahun 2020. Menurut Farheen, menghadirkan pembimbing untuk memilih kurikulum memberikannya menemukan kemampuan yang tidak pernah ia sadari sebelumnya.
"Pendekatan pembelajaran JIS (yang memungkinkan siswa belajar sesuai minat) mengajari saya untuk berdiri di atas kedua kaki saya sendiri, alih-alih bergantung pada guru," kata Farheen.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan JIS
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten