news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cara Ma'ruf Amin Hadapi Haters: Hadapi dengan Santun

18 Desember 2018 19:11 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres Ma'ruf Amin bertemu dengan relawan milenial di Kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres Ma'ruf Amin bertemu dengan relawan milenial di Kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Maju sebagai cawapres nomor urut 01 di Pilpres 2019 membuat Ma'ruf Amin tak jarang menerima kritik maupun cibiran. Ma'ruf menuturkan ia selalu berusaha menanggapi haters (pembenci) dengan santai.
ADVERTISEMENT
Menurut Ma'ruf, sebagai seorang ulama, tugas utamanya adalah memberikan pendidikan baik kepada masyarakat.
"Kita ngadepinnya santai saja, karena ulama itu kan tugasnya membimbing umat. Umat itu ada yang santun, ada juga yang usil, bahkan ada juga yang galak. Karena itu kita harus bisa merespons dengan baik," kata Ma'ruf dalam dialog bersama Relawan Milenial Jokowi-Ma'ruf Amin (Remaja) di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (18/12).
Ma'ruf mengatakan, seorang ulama merupakan pengikut nabi yang mesti memiliki sikap yang santun. Karena itu, ia akan menghadapi hatersnya dengan sikap yang santun.
Cawapres Ma'ruf Amin bertemu dengan relawan milenial di Kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres Ma'ruf Amin bertemu dengan relawan milenial di Kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta Pusat. (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
"Karena ulama pengikut nabi, nabi itu santun. Salah satu yang dikatakan Allah dalam Al-Quran, rahmat Allah yang diberikan ke Nabi Muhammad itu sikap santun. Santun itu rahmat. Jadi walaupun beliau marah kita tidak boleh marah," ungkap Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
Ia lalu mengutip sebuah kisah di Al-Quran yang menceritakan tentang Nabi Harun dan Nabi Musa, yang diminta menasihati Raja Firaun dari Mesir. Ma'ruf menuturkan Firaun itu durjana sekali, mengaku sebagai Tuhan.
"Kata Allah, katakan kepada Firaun itu, wahai Musa dan Harun, dengan ucapan yang santun," tuturnya.
Karena itu, Ma'ruf menuturkan kritikan para haters sebaiknya mengikuti pesan dalam kisah tersebut, yaitu dihadapi dengan lebih sabar.
"Jadi orang kayak gitu (Firaun) saja harus disikapi santun. Apalagi haters yang mengkritik, nyinyir. Ulama itu sabar, santun, dan menanggapi dengan senyum saja," tutupnya.