Cara Mencegah Hepatitis Akut Anak, Pisahkan Alat Makan dan Tetap Pakai Masker

5 Mei 2022 13:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Kasus hepatitis akut telah merenggut nyawa 3 orang anak di RSCM. Tentu, hal tersebut menimbulkan kepanikan di masyarakat Indonesia. Kementerian Kesehatan pun berpesan, agar masyarakat melakukan pencegahan daripada terlarut dalam kepanikan.
ADVERTISEMENT
Diketahui, hepatitis akut ini menular lewat saluran napas. Maka protokol kesehatan yang berlaku selama ini, yakni pemakaian masker, mencuci tangan, dan menjaga kebersihan wajib terus dilakukan.
"Memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang dan tidak alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat," kata Dr. Hanifah Oswari, dokter spesialis penyakit anak RSCM dalam konferensi pers daring di Youtube Kemenkes, Kamis (5/5).
Selain itu, virus hepatitis akut ini belum bisa dihubungkan atau dikaitkan dengan virus COVID-19. Dua virus ini berbeda, meski muncul saat pandemi berangsur mereda.
Suasana RSCM usai banjir. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Selain itu, pemerintah juga telah mengeluarkan edaran bagi fasilitas kesehatan atau layanan kesehatan untuk mewaspadai perkembangan virus ini. Penelitian sudah dilakukan di RSUP Sulianti Saroso dan laboratorium FKUI, untuk tahu penyebab dari virus ini.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, pelayanan kesehatan bisa dikatakan siap untuk menangani jika ditemukan kasus ini di masyarakat.
"Jadi dan juga kita sudah mengetahui bagaimana untuk menangani bila terjadi kasus yang terjadi, kejadian ini dan pemerintah beserta dengan jajarannya rumah sakit," kata Hanifah.
Bagi masyarakat, Hanifah berpesan agar jangan sampai larut dalam kepanikan berlebih. Mereka harus waspada terhadap gejala-gejala awal seperti diare, mual, atau muntah.
"Apa saja gejala awal itu, yaitu gejala saluran cerna: diare, mual muntah, sakit perut, saja sudah harus hati-hati. Bawalah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Jangan menunggu sampai timbul gejala lanjutan kuning karena karena seperti itu akan lebih lambat lagi. Kalau kita bisa menolong dengan cepat mudah-mudahan penyakit ini tidak dengan cepat berkembang menjadi buruk," tutup Hanifah.
ADVERTISEMENT