Cara Perajin Bakpia Yogya Bertahan saat Corona: Inovasi Rasa hingga Jual Online

25 September 2021 13:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9).  Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Inovasi dan kreativitas diperlukan untuk bertahan di masa pandemi corona. Hal serupa juga berlaku bagi para perajin bakpia di sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Lesunya penjualan tak membuat para industri rumahan di gang tersebut hilang akal. Mereka memperkaya rasa dari bakpia hingga menjualnya secara daring atau online.
Nung (43) perajin bakpia di Bakpia Eny 523 mengatakan mengatakan bahwa di masa corona ini muncul menu bakpia basah baru yaitu rasa pandan. Rasa itu melengkapi rasa yang sebelumnya sudah ada yaitu kumbu hitam dan kacang hijau.
Suasana sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
"Saat ini yang baru rasa pandan. Biasanya iya nanti ada rasa-rasa baru lagi," kata Nung.
Untuk bakpia kering ada rasa yang lebih variatif seperti ubi ungu, kacang hijau, keju, aneka rasa buah, coklat, hingga kopi.
"Yang paling favorit yang basah-basah, sama yang kering keju dan kacang hijau," bebernya.
Suasana sentra Bakpia Pathuk di Sanggrahan, Pathuk, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Sabtu (25/9). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Harga yang ditawarkan pun terjangkau. Untuk satu kotak isi 10 seharga Rp 12 ribu dan satu kotak isi 20 seharga Rp 22 ribu. Di masa pandemi ini, mereka juga mendorong penjualan secara online.
ADVERTISEMENT
Biasanya online, kalau yang langganan itu biasanya nanti minta dikirim ke luar kota. Online makin menanjak saat pandemi," katanya.
Iksan (22) dari Bakpia 52 mengakui inovasi jualan online menyelamatkan usaha rumahan bakpia ini. Terlebih saat awal-awal pandemi mayoritas usaha rumahan bakpia sempat libur.
"Iya jualan online juga sudah mulai menuju. Pandemi karena online agak bisa bangkit," katanya.