Catatan Pakar Untuk Uji Coba Bus Listrik Transjakarta

31 Agustus 2020 4:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas turun dari bus listrik usai melakukan pengecekan sebelum mengikuti uji coba di Kantor Pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta, Senin (6/7). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas turun dari bus listrik usai melakukan pengecekan sebelum mengikuti uji coba di Kantor Pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta, Senin (6/7). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Transjakarta saat ini tengah melakukan uji coba dua bus listrik dengan rute Balai Kota-Blok M. Langkah itu dilakukan untuk mengetahui kecocokan bus listrik untuk operasional Transjakarta.
ADVERTISEMENT
Uji coba yang telah berlangsung sejak minggu pertama bulan Juli itu pun mendapatkan apresiasi dari Institute for Essential Services Reform (IESR), sebuah lembaga think-tank di bidang energi dan lingkungan yang ikut mendorong transformasi menuju sistem energi berkelanjutan.
Clean Energy Specialist & Idoan Marciano, Energy and Electric Vehicles Technology Specialist IESR, Julius C Adiatma, mengatakan uji coba tersebut dapat mengkaji banyak aspek yang diperlukan dalam operasional bus listrik di Jakarta.
"Misalnya mendesain pola charging yang sesuai dengan kebutuhan dan mengestimasi kesanggupan infrastruktur kelistrikan di Jakarta untuk menerima lonjakan permintaan," kata Julius seperti dilansir Antara, Minggu (30/8).
Namun, lembaganya memberikan beberapa catatan dalam pelaksanaan uji coba tersebut. Pertama pemilihan waktu uji coba di tengah pandemi corona. Menurut Julius kondisi saat ini tidak sama dengan kondisi normal.
Peresmian uji coba bus listrik di Kantor Pusat PT Transjakarta, Cawang, Jakarta, Senin (6/7). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
“Tentunya akan berbeda, baik dari segi jumlah penumpang, kondisi lalu lintas, mungkin juga jumlah trip per hari. Ini akan berpengaruh terhadap konsumsi listriknya, jadi perlu dikalibrasi hasil dari uji coba ini supaya sesuai dengan kondisi normal,” kata Julius.
ADVERTISEMENT
Ia juga berharap PT Transjakarta melibatkan merek lain untuk di uji coba sebagai perbandingan. Maka itu ia meminta pemerintah bisa mempercepat proses perizinan untuk tipe dan merk bus yang lain, supaya juga bisa dipakai ujicoba.
"Jadi ada perbandingan beberapa merk bus listrik, karena masing-masing pasti performanya berbeda-beda," katanya.
Seperti diketahui dua bus yang saat ini diuji coba bermerek BYD. PT Bakrie Autoparts sebagai agen BYD di Indonesia membawa 2 unit bus single low entry tipe K9 dan bus medium tipe C6 pada uji coba ini.
Kedua bus listrik pabrikan China itu memiliki daya baterai dengan jarak tempuh diperkirakan mencapai 250 km. Sebelumnya baterainya harus diisi ulang, dengan durasi pengecasan kurang dari 4 jam setiap harinya.
ADVERTISEMENT