Cegah Aksi Vandalisme, Disbud Sleman Akan Tambah Petugas Museum Merapi

27 Juni 2019 16:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vandalisme di  Museum Gunung Merapi, Kamis, (27/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Vandalisme di Museum Gunung Merapi, Kamis, (27/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tiga poster koleksi Museum Gunung Merapi (MGM) di Hargobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta jadi sasaran vandalisme pengunjung. Setidaknya ada tiga koleksi yang dicoret-coret.
ADVERTISEMENT
Dicoret-coretnya koleksi di museum itu disebabkan tidak adanya petugas yang berjaga saat kedatangan sejumlah pengunjung. Mencegah hal itu, Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, yang menaungi UPT MGM akan menambah petugas.
Kepala Dinas Kebudayaan Sleman Aji Wulantara mengatakan sebenarnya, petugas yang ada di MGM sudah cukup.
“Sebetulnya kalau petugasnya sih sudah kita coba untuk kita penuhi. Tapi apa, ya, namanya orang mau berbuat tidak baik kan ada saja caranya. Yang jelas, akan kami tingkatkan keamanannya agar koleksi museum ini cukup bisa terjangkau,” ujarnya saat dihubungi kumparan, Kamis (27/6).
Aji mengatakan berkaca dari kejadian ini, institusinya akan melakukan analisis dan kajian. Nantinya sektor pengamanan bukan hanya soal jumlah penjaga saja, tapi juga pengoptimalan kamera CCTV.
Suasana di Museum Gunung Merapi, Kamis, (27/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
“Saya kira dengan kejadian-kejadian dan realita-realita pemda realistis. Kita analisis, kita kaji, ada hal-hal yang kurang, ya, saya kira karena museum ini andalan kita, jadi sangat memungkinkan (tambah petugas). Ya betul termasuk pengoptimalan CCTV,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk perbaikan koleksi yang rusak, Disbud Sleman juga siap turun tangan. Menurutnya pendanaan bisa diakses melalui APBD dan Dana Keistimewaan (Danais).
“Museum itu jadi pusat edukasi pusat pembelajaran tidak hanya sekedar tempat rekreasi. Karena pusat edukasi harus kita jaga bersama manfaat kita optimalkan bersama supaya bisa menjaga kebersihan ketertiban apalagi vandalisme yang bisa merusak,” katanya.
Sementara itu, Kepala UPT MGM Juhartati mengaku kekurangan petugas. Jumlah luas museum yang ada tak sebanding dengan jumlah petugas.
“Dibilang kurang tenaga iya tapi bukan jadi alasan. Sudah ada peringatan sebelumnya,” katanya.
Suasana di Museum Gunung Merapi, Kamis, (27/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Museum Gunung Merapi isinya adalah tentang edukasi kebencanaan. Pengunjung bisa menonton film dokumentasi erupsi Gunung Merapi, melihat diorama Gunung Merapi, dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Kepala Tata Usaha UPT MGM Ari Triyono mengatakan meski UPT di bawah naungan Dinas Kebudayaan Sleman, namun mayoritas koleksi berasal dari Badan Geologi. Ratusan koleksi tersebut baru diserahterimakan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman pada 25 April 2019.
“Kalau ini sebenarnya sudah kita laporkan saat koordinasi dengan Badan Geologi terkait materi koleksi yang dicoret-coret seperti itu tapi saat ini belum bisa kita perbarui dengan materi yang sama,” kata Ari.
Dari pantauan kumparan di lokasi, selain tiga koleksi di ruang evolusi bumi sejumlah koleksi lain juga tak luput dari keisengan pengunjung. 13 foto yang berada di ruang erupsi Merapi juga tampak tercoret-coret meski tidak banyak.