Cegah Banjir, Bupati Bogor Minta PUPR Benahi Kali Cikeas dan Cileungsi

25 Oktober 2020 22:52 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Bogor Ade Yasin meninjau lokasi banjir di Perumahan Villa Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Gunung Putri,  Minggu (25/10). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Bogor Ade Yasin meninjau lokasi banjir di Perumahan Villa Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Gunung Putri, Minggu (25/10). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bupati Bogor, Ade Yasin, meninjau lokasi banjir di Perumahan Villa Nusa Indah Desa Bojong Kulur, Kecamatan Gunung Putri, pada Minggu (25/10).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, akibat hujan deras pada Sabtu (24/10) menyebabkan air dari Sungai Cileungsi naik setinggi 600 cm hingga meluap dan menyebabkan banjir.
Setelah melakukan peninjauan, Ade Yasin berharap BBWS dan Kementerian PUPR segera menyelesaikan masalah di Kali Cikeas dan Cileungsi. Sebab, dua sungai ini ada di Kabupaten Bogor namun titik pertemuannya masuk wilayah Bekasi.
"Saya minta BBWS dan Kementerian PUPR segera menangani masalah ini dan mudah-mudahan pada bulan November akan ada sosialisasi untuk pembangunan bendungan dan pelebaran sungai, yang tentunya harus juga didukung masyarakat," kata Ade Yasin.
Sejauh ini, tercatat korban terdampak bencana banjir di Perumahan Nusa Indah Desa Kulur meliputi 22 RW dan terdiri dari 5.500 Kepala Keluarga dan 22.000 orang.
ADVERTISEMENT
Kemudian fasilitas umum yang terdampak banjir ada 19 masjid dan musala termasuk sekolah Akbid Bunda Auni, Daarel Salam dan sekolah Bunda.
Sementara jumlah warga yang mengungsi mencapai sebanyak 1.100 jiwa. Mereka tersebar di balai desa, Masjid Baiturahman, musala serta rumah warga.
Bupati Bogor Ade Yasin meninjau lokasi banjir di Perumahan Villa Nusa Indah, Desa Bojong Kulur, Gunung Putri, Minggu (25/10). Foto: Dok. Istimewa
Ade Yasin menegaskan, Pemkab Bogor akan terus berusaha melakukan mitigasi terhadap bencana hingga 2021. Ia mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati menjelang bulan Desember hingga Januari karena curah hujan cukup tinggi.
"Selalu adakan mitigasi Desa Tangguh Bencana. Semoga bencana banjir kali ini yang terakhir," tutup dia.