Cegah Banjir, Pemprov DKI Kebut Pembangunan Sodetan

23 September 2020 12:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Sungai Ciliwung pada kamis (2/1). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Sungai Ciliwung pada kamis (2/1). Foto: Andesta Herli Wijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
Segala upaya dilakukan Pemprov DKI Jakarta dalam menangani banjir di Ibu Kota. Salah satunya dengan memperbanyak pembuatan sodetan.
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Jakarta Riza Patria mengatakan Pemprov DKI akan membuat sodetan sebagai penanganan banjir. Namun, ia tidak menjelaskan lokasi pekerjaan tersebut.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria di Sosialisasi pembebasan lahan Sodetan Kali Ciliwung, Jakarta Timur. Foto: Instagram/@bangariza
"Kami juga melakukan terobosan membuat sodetan-sodetan untuk mengatur aliran air, kemudian mengatur pintu air, memperbaiki pompa," kata Riza kepada wartawan di Jakarta, Rabu (23/9).
Sosialisasi pembebasan lahan Sodetan Kali Ciliwung, Jakarta Timur. Foto: Instagram/@bangariza
Salah satu sodetan yang diharapkan dapat mengurangi banjir, yakni sodetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT). Saat ini, penyelesaian pembangunan sodetan terkendala pembebasan lahan di sisi Kali Ciliwung.
Meski begitu, warga sudah bersedia melepas lahannya sesuai dengan harga dan aturan yang berlaku. Dihadapkan, dengan beroperasinya sodetan ini, banjir yang diakibatkan luapan Kali Ciliwung dapat diminimalisir.
Sejumlah peserta di Sosialisasi pembebasan lahan Sodetan Kali Ciliwung, Jakarta Timur. Foto: Instagram/@bangariza
Di sisi lain, upaya lain juga terus dilakukan. Misalnya pengerukan sungai, kali, waduh, dan berbagai saluran air lainnya. Hal ini dilakukan setiap hari karena perubahan iklim membuat musim hujan tak jelas lagi kapan datangnya.
ADVERTISEMENT
"Biasanya banjir masuknya Desember, Januari, sampai Maret. Ada potensi lebih cepat, untuk itu kami memang setiap hari ngurusin banjir," kata Riza.
Pintu air KBT Marunda. Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
Mengantisipasi hal itu Pemprov DKI telah menyiagakan 58 alat berat. Peralatan itu untuk mengeruk lumpur di waduk dan kali untuk meningkatkan kapasitas penampungan air.