Cegah Corona, Kepala Gugus Tugas COVID-19 Minta Masyarakat Kontrol Tangan

30 Maret 2020 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kiri) dan Ketua BNPB Doni Monardo usai memberi konferensi pers penanganan kasus COVID-19 di Jakarta, Sabtu (28/3). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Wishnutama Kusubandio (kiri) dan Ketua BNPB Doni Monardo usai memberi konferensi pers penanganan kasus COVID-19 di Jakarta, Sabtu (28/3). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Kepala BNPB, yang juga Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo menyebut, 90 persen penularan virus corona melalui medium tangan seseorang. Maka itulah, ia mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan tangan.
ADVERTISEMENT
“Tentunya harus disadari bahwa 90 persen seseorang terpapar virus ini melalui tangan yang menyentuh bagian tertentu pada beberapa tempat, baik di tempat umum atau fasilitas publik, kemudian tangan tersebut menyentuh mata, hidung dan mulut. Inilah yang jadi faktor penyebab terbesar seseorang terpapar atau bahkan terinfeksi,” ungkap Doni di BNPB, Senin (30/3).
Lebih lanjut, menurut Doni, menjaga tangan tak terbatas sekadar menjaga kebersihannya dengan sering mencuci tangan dengan sabun. Di samping itu, pergerakan tangan terutama harus dikendalikan betul di masa pandemi saat ini.
Kendali pergerakan tangan itu, tekan Doni, penting baik untuk mencegah seseorang tertular virus corona ataupun mencegah orang tersebut menularkan virus kepada orang lain.
“Imbauan untuk selalu cuci tangan bukan sekadar cuci tangan, tapi juga tangan kita harus benar-benar dikontrol. Kebiasaan kita menyentuh mata, hidung dan mulut harus kita hentikan,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Bukan hanya di ruang publik, tapi di seluruh rumah dan di setiap keluarga. Jika ada anggota keluarganya yang pulang dari luar, jadi bagian tubuh bisa ada yang menyentuh droplet atau barang-barang yang sudah terpapar virus ini. Sehingga mengingatkan satu sama lain adalah hal yang paling penting. Jangan biarkan ada saudara kita yang lalai dan abai,” tekannya.
Lanjut, Doni mengatakan bahwa langkah menjaga tangan itu seiring pula dengan langkah physical distancing sebagaimana imbauan pemerintah. Dengan kesadaran penuh, masyarakat harus membatasi interaksi fisiknya, baik di luar rumah, maupun di dalam rumah.
“Demikian juga dampak dari seseorang yang sudah positif terpapar virus melalui batuk dan bersin, yang berbahaya kepada lingkungan sekitarnya. Makanya menjaga jarak sangat principal, physical distancing,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Diketahui, saat ini, Senin (30/3), sudah ada 1.414 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Dari jumlah itu, 75 pasien berhasil sembuh, sedangkan 122 pasien meninggal dunia.