Cegah Corona, Mesir Terapkan Jam Malam Selama 2 Pekan

25 Maret 2020 3:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Mesir, Abdel Fattah Al Sisi. Foto:  EGYPT STATE TV/ via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Mesir, Abdel Fattah Al Sisi. Foto: EGYPT STATE TV/ via REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Mesir telah menetapkan jam malam selama dua pekan mulai dari pukul 19.00 hingga 06.00 untuk mencegah penularan virus corona. Bagi yang melanggar, warga di Mesir akan dikenakan hukuman kedaruratan.
ADVERTISEMENT
"Saya perintahkan seluruh warga Mesir untuk sepenuhnya mematuhi seruan pemerintah ini," kata Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi, dikutip dari Reuters, Rabu (25/3).
Perdana Menteri Mustofa Madbouly menambahkan, bagi yang melanggar akan dikenakan denda hingga 4.000 pound Mesir atau hukuman penjara.
"Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, kita masih bisa menahan penyebaran wabah ini," kata Madbouly.
Sebelumnya di Mesir, seluruh jadwal penerbangan di seluruh bandara telah ditunda sejak 19 Maret hingga akhir bulan ini. Penundaan jadwal penerbangan bisa diperpanjang hingga 15 April jika dibutuhkan.
Foto kombinasi menunjukkan siswa yang menghadiri kuliah di Universitas Cairo sebelum dan sesudah wabah virus corona di Kairo, Mesir. Foto: REUTERS / Shokry Hussien
Selain itu, sekolah-sekolah dan perguruan tinggi juga ditutup hingga pertengahan April. Sementara kafe, gym dan pusat olahraga akan ditutup selama dua minggu selanjutnya. Restoran-restoran tidak diperbolehkan untuk melayani di tempat, hanya pesan antar saja.
ADVERTISEMENT
Toko-toko makanan dan obat-obatan akan tetap buka namun dibatasi hingga pukul 17.00, dua jam lebih cepat dibandingkan biasanya saat akhir pekan.
Mesir, negara Afrika rasa Timur Tengah Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Sebelumnya, pemerintah Mesir me-lockdown resor-resor yang berada di sekitaran Laut Merah, tepatnya di kawasan Hurghada. Penutupan akan dilakukan selama dua minggu, terhitung efektif sejak Selasa (17/3) lalu.
Di Mesir, saat ini jumlah kasus corona yang terkonfirmasi per Selasa (24/3) mencapai 402 kasus. Jumlah yang meninggal ada 20 orang.