Cegah Karhutla, KLHK Siapkan Hujan Buatan Awal Mei

28 April 2020 13:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Api membakar semak belukar dan pepohonan pada kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Senin (18/3). Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
zoom-in-whitePerbesar
Api membakar semak belukar dan pepohonan pada kebakaran lahan di Pekanbaru, Riau, Senin (18/3). Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
ADVERTISEMENT
Menyikapi eskalasi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di lahan gambut, pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
ADVERTISEMENT
Rencana modifikasi cuaca berupa hujan buatan ini akan dilaksanakan pada awal Mei dengan mempertimbangkan prediksi BMKG, yang menyatakan masih tersedia potensi bibit awan dan mendekati Juni curah hujan akan mengalami penurunan.
Persiapan ini disampaikan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong, pada kesempatan memimpin rapat koordinasi melalui video conference bersama pejabat KLHK dan pihak terkait, Senin (27/04).
Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong. Foto: Dok. LHK
Menurutnya, kondisi di Sumatera yang mengalami peningkatan karhutla harus diantisipasi dengan upaya pencegahan, melalui pendekatan dari darat dan udara.
“Pencegahan karhutla melalui udara bisa dilaksanakan dengan TMC untuk membasahi gambut, mengisi embung dan kanal yang sudah dibangun. Sedangkan pencegahan karhutla terus dilakukan melalui patroli terpadu serta memeriksa kondisi sumur bor dan sekat kanal supaya senantiasa berfungsi baik, dan siap digunakan," jelas Alue dalam keterangan resminya.
Kebakaran hutan dan lahan perkebunan sawit rakyat terjadi di sejumlah tempat di Desa Bukit Kerikil Bengkalis dan Desa Gurun Panjang di Dumai, Dumai Riau, Senin (25/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
Sementara itu, Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, mengatakan, pengendalian karhutla harus melibatkan semua pihak, baik dari pemerintah maupun korporasi yang bertanggung jawab pada area konsesi.
ADVERTISEMENT
“Biaya TMC cukup besar jadi harus dilakukan pada area prioritas yang terjadi karhutla berulang selama lima tahun terakhir, sehingga lokasi turunnya hujan buatan hasil penyemaian awan bisa secara efektif mencegah karhutla," ujar Bambang.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugardiman di Katowice, Polandia. Foto: ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Ruandha Agung Sugardiman, memastikan sampai saat ini, Manggala Agni di 17 Daops di Sumatera senantiasa siaga melakukan pencegahan dan pemadaman.
“Selama tahun 2020 sampai saat ini, patroli udara dan waterbombing di Provinsi Riau telah melibatkan sembilan unit helikopter, dengan air yang sudah dijatuhkan lebih dari 11 juta liter. Sedangkan TMC sudah dilakukan sebanyak 27 sorti dengan menaburkan lebih dari 21 ton garam," tambah Ruandha.
Kebakaran Hutan Kebakaran lahan gambut dan hutan di Taman Nasional Sebangau, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Foto: Getty Images/Ulet Ifansasti
Selain itu Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, M.R. Karliansyah, juga telah mengirimkan surat kepada 15 gubernur dan 31 bupati/wali kota untuk mendorong dilakukannya pembasahan gambut dalam mencegah karhutla. Dalam surat tersebut dilampirkan peta lahan gambut yang sudah di-overlay dengan firespot serta peta kelembaban tanah.
ADVERTISEMENT
Sebagai upaya pencegahan karhutla pada musim kemarau yang akan segera datang ada beberapa upaya yang segera dilakukan KLHK, antara lain menyusun rencana aksi bersama antar kementerian dan lembaga, persiapan pelaksanaan TMC pada awal Mei dan berkoordinasi dengan BPPT, BMKG, dan TNI.
Alat teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan. Foto: Dok. BNPB
Selanjutnya pembasahan gambut dan pencegahan karhutla harus terus dilakukan dengan melaksanakan patroli oleh Manggala Agni dan Brigdalkarhut KSDAE, namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan selama pandemi virus corona.
Pada pelaksanaan patroli pencegahan karhutla, selain pengawasan lapangan dan sosialisasi juga mengutamakan pemadaman secara dini. Sedangkan untuk wilayah remote area diupayakan pemadaman melalui udara.
Helikopter memadamkan kebakaran hutan dan lahan. Foto: REUTERS/Mike Blake
Berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ≥80% perbandingan total jumlah hotspot tahun 2019 dan 2020 (tanggal 1 Januari – 27 April 2020) sebanyak 746 titik, pada periode yang sama tahun 2019 jumlah hotspot sebanyak 1.186 titik (terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 440 titik / 37,10%)
ADVERTISEMENT
Dalam rapat secara virtual tersebut dihadiri Kepala BRG, Deputi Bidang Klimatologi-BMKG, Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam-BPPT, Eselon I dan II KLHK terkait, Staf khusus dan TAM KLHK terkait, dan Kepala UPT KLHK terkait.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
--------------------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.