Cegah Kepadatan di Tol, Menhub Imbau Pemudik Gunakan Jalan Nasional
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau para pemudik yang menggunakan mobil pribadi agar tidak selalu menggunakan jalan tol sepanjang perjalanan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kepadatan kendaraan di jalan tol.
ADVERTISEMENT
"Kami lihat ekspektasi masyarakat ke tol terlalu tinggi. Ini yang harus diperhatikan. Jangan semua naik (lewat) tol. Apalagi waktu yang bersamaan," kata Budi Karya saat sidak di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/6).
Budi meminta kepada para pemudik untuk menggunakan jalan alternatif lain. Misalnya, ada jalan nasional yang juga siap dilewati untuk mudik. Dengan begitu, penumpukan kendaraan di jalan tol dapat dihindarkan.
"Harus diberikan pengarahan, mudik tidak harus pakai tol. Kalau enggak, bukan tidak mungkin kejadian Brexit, bisa terjadi di Jawa Barat atau Jawa Timur," tegas Budi.
"Boleh saja lewat tol. Tapi jangan semua di tanggal 9 Juni atau 12-13 Juni. Tanggal 10-11 relatif kosong, bisa di jalan nasional," imbuhnya.
Selain itu, Budi mengimbau pemudik tidak menggunakan sepeda motor. Sebab banyak korban kecelakaan saat arus mudik adalah pengendara motor.
ADVERTISEMENT
"Kami memang tidak bisa melarang karena itu menjadi hak pemudik. Tapi kami imbau pemotor beralih ke angkutan bus lebih baik," terangnya.
Kemenhub Tambah Kapal ke Madura
Mengantisipasi kepadatan pemudik dari Surabaya yang menggunakan kapal. Kemenhub telah menambah kapal dari Pelabuhan Tanjung Perak ke Madura.
"Sekarang pakai kapal penumpang sepenuhnya. Kita perbanyak, kita bantu dari pusat bahkan kita cadangkan kapal-kapal latih dari sekolah-sekolah kita tempatkan di sini secara khusus," ujar Budi Karya
Budi Karya juga meminta syahbandar di masing-masing pelabuhan untuk tegas dalam mengawasi nakhoda. Budi Karya tak mau nakhoda menambah jumlah penumpang sehingga over capacity dan membahayakan perjalanan.
Untuk menjaga keselamatan dan cadangan kapal, Budi Karya telah meminta disiapkannya 4 kapal di Pelabuhan Tanjung Perak.
ADVERTISEMENT
"Kemenhub siapkan 2 kapal latih, navigasi, 2 kapal patroli kita siapkan untuk pantau dan menolong kapal penumpang saat dibutuhkan," rinci Budi Karya.
Budi juga meminta Dinas Perhubungan Jawa Timur untuk menyiapkan tenda dan makanan bagi pemudik di pelabuhan-pelabuhan, seperti Kalianget, Sapeken, dan Masalembu. Hal ini untuk melayani penumpang yang tidak sempat membawa makanan.
"Tanjung Perak memang bagus dan lengkap fasilitasnya, tidak sama dengan di Kalianget. Jadi kita minta tenda dan persediaan makanan kalau tidak bawa makanan," pungkas Budi.
Sejauh ini, jumlah pemudik di Pelabuhan Tanjung Perak tercatat 14 ribu, dengan rincian pemudik yang tiba di Surabaya sekitar 8 ribu orang dan yang berangkat sebanyak 4.800 orang.