Cegah Kerumunan, Tradisi Pohon Natal Gereja Katedral Denpasar Ditiadakan

24 Desember 2020 11:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang umat menghias pohon natal di Gereja Katedral, Denpasar, Bali jelang Natal. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang umat menghias pohon natal di Gereja Katedral, Denpasar, Bali jelang Natal. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
ADVERTISEMENT
Menyambut peringatan Natal di tengah pandemi virus corona, Gereja Katolik Roh Kudus Katedral Denpasar, Bali meniadakan tradisi membuat atau menghias pohon natal. Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi kerumunan dan penularan virus corona.
ADVERTISEMENT
"Kehadiran pohon itu membuat banyak orang, siapa aja yang lewat dia berhenti terus dia foto, itu nanti jadi kerumunan. Kita cegah jangan sampai gara-gara yang lahiriah ini lalu membuat persoalan orang yang mau berkumpul, siapa yang mau jaga. Kalau ada pohon datang orang datang jam 1 dini hari, siapa yang tahu," kata Pastor Paroki Gereja Katedral Denpasar Romo Herman Yoseph Babey, Kamis (24/12).
Suasana di Gereja Katedral Denpasar, Bali jelang Natal. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Gereja Katedral Denpasar biasanya membuat pohon natal raksasa dengan tinggi 10 sampai 15 meter di halaman gereja untuk menyambut Perayaan Natal. Sebuah pohon natal kecil juga disematkan di dalam gedung.
Herman menuturkan, kali ini pohon natal hanya diletakkan di dalam gedung gereja dan umat tetap diimbau tak mengambil potret mencegah kerumunan. Sementara itu, pohon natal di halaman gereja ditiadakan.
Seorang umat menghias pohon natal di Gereja Katedral, Denpasar, Bali jelang Natal. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Selain itu, tidak adanya pohon natal di halaman gereja ini juga sebagai bentuk keprihatinan Gereja terhadap dampak pandemi virus corona bagi masyarakat Indonesia, terutama warga di Bali .
ADVERTISEMENT
"Selain itu juga karena di tengah keprihatinan (saat corona) pohon natal yang biasanya megah ditiadakan. Kita mau menyatu dengan keprihatinan. Karena pandemi COVID-19 ini membuat banyak anggota keluarga berduka, kehilangan anggota keluarga, di PHK, anak-anak juga kehilangan relasi sosial," kata dia.