Cegah Konflik Pilkada Papua, Tito Akan Mediasi dan Operasi Intelijen

23 Januari 2020 21:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Tito Karnavian kunjungi posko banjir di perumahan Villa Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/1). Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Tito Karnavian kunjungi posko banjir di perumahan Villa Jatirasa, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/1). Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
ADVERTISEMENT
Mendagri Tito Karnavian menilai kawasan Papua masih menjadi daerah rawan konflik saat pemilu. Salah satu penyebab konflik tersebut adalah sistem pemilihan menggunakan noken hingga keberadaan kelompok separatis bersenjata di Papua.
ADVERTISEMENT
"Pertama, potensi konflik, terutama karena masalah sistem noken pegunungan, masalah jumlah pemilih, dan lain-lain. Ini kita akali dengan cara mendorong di daerah pegunungan pun diberlakukan e-KTP, sensus, dan lain-lain yang sedang berjalan sekarang. Kita mediasi antara pihak-pihak yang berpotensi konflik," kata Tito di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (23/1).
Mendagri Tito Karnavian di Gedung Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (13/1/2020). Foto: Abdul Latif
Sistem noken merupakan sistem pemilihan khas Papua yang biasanya diterapkan oleh masyarakat di kawasan pegunungan. Dalam sistem ini, suara masyarakat akan diwakili oleh kepala suku dan surat suara dimasukkan ke dalam noken.
Cara ini dinilai tidak demokratis karena suara akan bergantung kepada sikap politik kepala suku. Hal inilah yang biasanya kemudian memicu konflik selama proses pemilu.
ADVERTISEMENT
Selain masalah sistem noken, menurut Tito, gangguan dalam pemilu juga bisa disebabkan oleh kelompok separatis bersenjata. Untuk mengatasi hal ini, Tito memastikan, pihaknya telah melibatkan Polri dan TNI untuk mempertebal keamanan jelang Pilkada serentak 2020.
"Kita perkuat dengan kegiatan intelijen, pendekatan kepada kelompok tersebut, maupun operasi penegakan hukum. Bila perlu penambahan jumlah anggota, bisa menggunakan sistem rayonisasi dari daerah terdekat yang tidak ada pilkada," tutupnya.
Pilkada serentak 2020 akan digelar tanggal 23 September mendatang. Total, akan ada 270 daerah yang ikut serta dalam pesta demokrasi ini.