Cegah Masuknya Orang Rusia, Finlandia Bangun Pagar Lebih Kuat di Perbatasan

21 Oktober 2022 4:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan memasuki perbatasan Finlandia dari Rusia di Vaalimaa, Finlandia. Foto: Essi Lehto/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan memasuki perbatasan Finlandia dari Rusia di Vaalimaa, Finlandia. Foto: Essi Lehto/REUTERS
ADVERTISEMENT
Selang 30 tahun setelah runtuhnya Tirai Besi, Finlandia berencana mendirikan pagar kawat berduri di perbatasannya dengan Rusia yang membagi Timur dan Barat akibat invasi Rusia ke Ukraina.
ADVERTISEMENT
Finlandia mendirikan pagar kayu untuk mencegah ternak berkeliaran di perbatasan sepanjang 1.300 kilometer dengan wilayah Rusia. Parlemen Finlandia kemudian mengumumkan dukungan untuk mengganti pagar kayunya dengan pembatas yang lebih kuat.
Rencana itu dimaksudkan untuk menghalangi para migran dan orang Rusia. Estonia, Latvia, dan Polandia juga telah mempertimbangkan keputusan serupa dengan Finlandia.
"Semoga pembangunan dapat dimulai secepat mungkin," ungkap Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin, kepada wartawan di Helsinki, dikutip dari AFP, Jumat (21/10).
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin. Foto: Alessandro Rampazzo/AFP
Finlandia menyaksikan lonjakan masuknya orang Rusia sejak dekrit mobilisasi diumumkan pada September. Ratusan ribu orang melarikan diri ke negara tetangga untuk menghindari wajib militer di Rusia. Pemerintah Finlandia lantas mengekang dan membatasi arus masuk.
Penjaga perbatasan mengatakan, pembatas dengan panjang berkisar antara 130 hingga 260 kilometer harus didirikan di daerah-daerah paling kritis, terutama di tenggara Finlandia. Sebab, mayoritas lalu lintas perbatasan terjadi di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Pembatas baru itu tidak akan menutupi seluruh perbatasan Finlandia dengan Rusia. Pasalnya, sebagian besar perbatasan tersebut merupakan daerah hutan yang jauh dari pemukiman warga.
Kendati demikian, pembatas baru akan membantu mendeteksi pergerakan di perbatasan. Pasalnya, migran dapat diarahkan ke daerah yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola.
Ilustrasi pagar perbatasan. Foto: FAYEZ NURELDINE/AFP
Berbeda dengan pagar yang dimaksudkan untuk ternak, pembatas baru terbuat dari pagar logam tinggi dan kokoh dengan kawat berduri di atasnya dan jalan yang mengular di sebelahnya. Proyek tersebut diperkirakan akan menelan biaya hingga ratusan euro.
Pemerintah Finlandia akan membangun contohnya terlebih dahulu sepanjang beberapa kilometer. Pembangunan kemudian akan rampung dalam tiga hingga empat tahun mendatang.
Perbatasan terpanjang Eropa dengan Rusia itu diyakini memiliki nilai simbolis karena dianggap sebagai batas antara Timur dan Barat. Menurut professor geografi manusia di University of Eastern Finland, Jussi Laine, perbatasan itu juga memiliki fungsi pragmatis dan praktis.
ADVERTISEMENT
Anak-anak dari daerah perbatasan bisa bersekolah di sisi Finlandia, sedangkan orang tuanya bertempat tinggal di sisi lain. Proyek-proyek untuk menjadikan perbatasan Rusia-Finlandia 'perbatasan Eropa yang normal' pun telah digencarkan sejak 1990-an.
Kendaraan memasuki perbatasan Finlandia dari Rusia di Vaalimaa, Finlandia. Foto: Janis Laizans/REUTERS
Contohnya adalah visa elektronik dan koneksi kereta api baru antara timur Finlandia dan Saint Petersburg. Pembatas baru lantas akan mengubah makna perbatasan tersebut bagi masyarakat lokal.
"Itu berarti bahwa dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, arti penting perbatasan akan hilang," jelas Laine.
Ambisi pragmatis mengungkap alasan Finlandia lamban dalam membatasi lalu lintas perbatasan dengan Rusia. Pihaknya mengambil sikap berbeda dengan negara-negara Baltik. Laine mengatakan, Finlandia mempromosikan dirinya sebagai pakar Rusia di Uni Eropa.
Oposisi kanan tengah pernah mengajukan proposal untuk membangun pagar yang layak di perbatasan Rusia pada November 2021. Namun, usulan tersebut ditolak lantaran dianggap sebagai populisme. Perang Rusia di Ukraina kemudian mengubah situasi.
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengunjungi kota Irpin, yang rusak berat akibat invasi Rusia, di luar Kyiv, Ukraina, Kamis (26/5/2022). Foto: Stringer/Reuters
Sekitar lima bulan sejak awal invasi, Finlandia mengamandemen Undang-Undang Penjaga Perbatasan. Ini memungkinkan pembangunan pagar yang lebih kuat, penutupan penyeberangan, dan pemusatan pencari suaka bila terjadi penyeberangan skala besar.
ADVERTISEMENT
Tindakan tersebut menyusul kekhawatiran akan adanya 'ancaman hibrida' yang mempersenjatai diri dengan migran untuk memberikan tekanan politik. Dekrit mobilisasi kemudian mengantarkan momentum baru terhadap rencana untuk membangun pagar baru.
Panggilan wajib militer Rusia untuk berperang di Ukraina telah menggandakan jumlah perlintasan di perbatasan dengan Finlandia. Penjaga perbatasan pun sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi ketika jumlah perlintasan berkembang akibat pembatasan.
"Ada kemungkinan ketika perjalanan dibatasi, upaya penyeberangan perbatasan ilegal akan meningkat," kata seorang juru bicara penjaga perbatasan Finlandia.
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengunjungi kota Irpin, yang rusak berat akibat invasi Rusia, di luar Kyiv, Ukraina, Kamis (26/5/2022). Foto: Stringer/Reuters
Marin mungkin mengantongi konsensus politik untuk proyek tersebut. Tetapi, para ahli mempertanyakan tujuannya. Mereka telah melayangkan kritik keras terhadap pemerintah Finlandia.
"Kerugiannya lebih besar daripada manfaatnya," tegas Laine.
Pembangunan pagar awalnya diusulkan untuk menghalangi arus migran menuju Finlandia. Laine mengatakan, diskusinya lalu tercampur dengan kecaman terhadap agresi Rusia di Ukraina. Perubahan mendadak dalam opini politik lantas terjadi.
ADVERTISEMENT
"Pagar itu memiliki nilai simbolis. Bukan berdasarkan analisis rasional tetapi pada emosi," ujar Laine.
Sebagian menekankan efek psikologis dari peningkatan rasa aman di perbatasan Finlandia. Tetapi, seorang pakar masalah perbatasan dan Rusia, Profesor Olga Davydova-Minguet, berpendapat bahwa pagar baru juga memperkuat citra Rusia sebagai sumber ancaman.
"Pagar itu menciptakan kesan bahwa ada bahaya di luar perbatasan yang membuat kita harus memisahkan diri," papar Davydova-Minguet.
Ahli mengatakan, proyek itu adalah solusi mahal untuk jumlah migran yang relatif kecil. Penelitian menunjukkan, pembangunan pembatas pun menciptakan risiko yang lebih besar bagi para migran meskipun hanya akan menghentikan perlintasan sedikit orang.
Laine mencatat, beberapa migran akan menjelajahi medan yang lebih berbahaya untuk menyeberang ke Finlandia. Pagar baru mungkin memfasilitasi pekerjaan penjaga perbatasan. Tetapi, pembangunan semacam itu akan memperburuk perdagangan manusia.
ADVERTISEMENT
"Singkatnya, orang mati. Pagar tidak menyelesaikan masalah," ujar Laine.