Cegah Penularan Penyakit, Jemaah Haji Asal Jateng dan Jatim Akan Divaksin Polio

23 Maret 2024 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin polio. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin polio. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Kesehatan akan memberikan vaksinasi polio kepada jemaah haji asal Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hal ini karena dua daerah itu menyandang status Kasus Luar Biasa (KLB) polio awal tahun 2024.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo mengatakan pemberian vaksin polio ini juga merupakan permintaan dari pemerintah Arab Saudi.
"Jemaah haji Jatim dan Jateng akan diberikan vaksin polio karena permintaan pemerintah Arab Saudi, " kata Liliek di acara Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (23/3).
Liliek mengungkapkan pemberian vaksin polio ini sudah dilakukan pada tahun sebelumnya. Hanya saja saat itu khusus jemaah yang berasal dari Pidie dan Purwakarta yang kala itu ditemukan kasus polio.
"Yang kita khawatirkan ada bibit bibitnya yang bisa menular ke semua orang. Oleh karena itu kita cegah. Jemaah yang berasal dari dua provinsi itu Jawa Tengah dan Jawa Timur," ucapnya.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo di acara Bimbingan Teknis Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Sabtu (23/3/2024). Foto: Salmah Muslimah/kumparan
Sedangkan untuk vaksinasi meningitis yang merupakan vaksinasi wajib dari tahun-tahun haji sebelumnya, juga akan diberikan kepada jemaah usai mereka melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih). Semua vaksin itu diberikan secara gratis.
ADVERTISEMENT
"Jemaah haji regular, pemerintah menyiapkan vaksinasi gratis," kata Liliek.
Selain itu, ada dua vaksin lain bagi jemaah haji yakni pneumonia dan influenza. Hanya saja dua vaksin ini sifatnya tidak wajib.
"(Kasus pneumonia dan flu) Ini masih bisa diantisipasi seperti covid. Kalau kita kelelahan atau kita bisa tertular ulang, tapi kalau bisa jaga diri pakai masker masih bisa terjaga," ucapnya.