Cegah Penyebaran Hepatitis Akut pada Anak, Edy Rahmayadi Bentuk Tim Khusus

9 Mei 2022 13:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution saat ditanya wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (8/3/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi didampingi Wali Kota Medan Bobby Nasution saat ditanya wartawan di Kantor Gubernur Sumut, Selasa (8/3/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memberi perhatian pada kasus kematian 3 anak di Jakarta karena dugaan hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Ia memastikan pihaknya ikut mempelajari insiden ini sebagai bentuk pencegahan.
ADVERTISEMENT
“Ini yang belum ada kepastian mengenai hepatitis, tapi sudah ada terjadi 3 orang di Indonesia (meninggal), penyebabnya virus. Tapi kenapa? Ini yang sedang dipelajari,”ujar Edy Rahmayadi kepada wartawan di Medan, Senin (9/5)
Bahkan, Edy telah membentuk tim khusus untuk meneliti penyebab hepatitis akut misterius pada anak ini.
"Untuk di Sumut saya sudah membentuk tim dipimpin oleh dokter Zainal, Dirut RS Adam Malik. Saat ini, terus melakukan kegiatan untuk mengetahui secara pasti," ujarnya.
Anak ingin muntah. Foto: Shutterstock

Hidup Bersih Cegah Hepatitis Akut pada Anak

Mantan Pangkostrad ini mengimbau orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan pola hidup sehat, bersih, dan prokes sebagai langkah pencegahan.
"Untuk mengantisipasi virus ini makanya tetap menggunakan masker, tetap bersihkan diri kita, kalau itu virus yang bisa menularkan. Terkhusus untuk anak-anak balita kita," imbau Edy.
ADVERTISEMENT
Kasus 3 pasien anak yang meninggal karena dugaan hepatitis aku misterius merupakan pasien rujukan dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat yang kemudian dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Ilustrasi anak sakit pakai masker. Foto: Shutter Stock
Ketiga anak tersebut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda. Rentang waktunya dua minggu terakhir hingga 30 April.
Gejala yang ditemukan pada pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang, dan penurunan kesadaran.
Saat ini, Kemenkes sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap. Dinkes DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
“Selama masa investigasi, kami mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap tenang. Lakukan tindakan pencegahan seperti mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata jubir Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi dalam keterangannya, Minggu (1/5).
ADVERTISEMENT
Terkait hepatitis akut misterius ini WHO telah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak 15 April 2022. Pasalnya penyakit ini telah yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia yang penyebabnya belum diketahui.
Infografik Waspada Hepatitis Akut pada Anak. Foto: kumparan