Cegah Virus Corona Masuk Kampus, Unnes Bikin 3.000 Botol Hand Sanitizer

26 Maret 2020 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana gudang hand sanitizer di UNNES. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana gudang hand sanitizer di UNNES. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
COVID-19 atau virus corona sedang mewabah di beberapa daerah di Indonesia termasuk Jawa Tengah. Penyebaran virus corona itu membuat Universitas Negeri Semarang (Unnes) melakukan pencegahan dengan memproduksi hand sanitizer dan masker.
ADVERTISEMENT
Pembuatan hand sanitizer dan masker di Unnes itu dilakukan oleh mahasiswa dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Teknik, dan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Ketiga fakultas itu bekerja di bawah pengawasan tim Satgas COVID-19 Unnes dan Pusat Layanan Kesehatan (Puslakes) Unnes.
"Hasil produksi akan didistribusikan kepada civitas akademik Unnes, baik itu dosen, tenaga kependidikan, staf, satpam dan cleaning service. Dan bila berlebih akan kami bagikan kepada warga di sekitar kampus," Ujar Burhanudin, Humas Unnes kepada Kumparan Kamis (26/03).
Hingga kini, Unnes telah memproduski 3.000 botol hand sanitizer. Menurut Burhanudin, jumlah tersebut masih jauh dari target. Pihaknya mengaku kesulitan mendapat bahan baku.
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Hari ini, Kamis (26/3) adalah hari pertama produksi mandiri hand sanitizer dan masker itu dibagikan. Pembagian itu akan diwakili oleh beberapa koordinator.
ADVERTISEMENT
"Jadi dari kami akan dibagikan ke masing-masing koordinatornya saja, misal tim cleaning service, ya anggota cleaning service mengambil dari koordinatornya sendiri. Ini untuk menghindari kerumunan sesuai protokol," ujar Buhanudin.
Upaya konkrit mencegah virus corona ini masih terus dilakukan, Unnes juga masih memberlakukan kuliah sistem daring kepada seluruh mahasiswanya hingga 11 April mendatang.
Dari seluruh wilayah di Jawa Tengah, Semarang menjadi daerah dengan jumlah korban virus corona terbanyak. Sebanyak 2.858 Orang Dalam Pemantauan (ODP), 270 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 38 orang terkonfirmasi positive COVID-19.