Cerita Achsin Mudik Naik Sepeda, Gowes dari Duren Sawit ke Demak 3 Hari
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menunggangi sepeda gunung, seorang karyawan swasta berusia 60 tahun menempuh perjalanan ratusan kilometer dari Jakarta ke Kabupaten Demak di Jawa Tengah demi bertemu sanak keluarga di kampung halaman.
ADVERTISEMENT
Lelaki bernama lengkap Achsin Syamsuri ini berangkat pagi dari rumahnya di Duren Sawit Jakarta Timur, Kamis (28/4).
Ia berangkat mudik jam 7 pagi, terjebak macet di kawasan Tambun Kabupaten Bekasi, dan baru tiba di Tanjungpura, perbatasan Karawang-Bekasi, di siang hari.
"Saya coba hemat tenaga, takut nanti bolong puasa, sebisa mungkin saya juga meminimalisasi barang bawaan," kata lelaki beranak dua ini kepada wartawan, Kamis (28/4) saat sedang rehat di depan pos Tanjungpura.
Ia mengaku masih menjalani ibadah puasa, dan karena itu tidak terburu-buru sampai ke kampung halaman.
Karena bersepeda santai, estimasinya, ia akan sampai dalam tiga hari di kampung halamannya.
Di Jakarta, Achsin tinggal bersama istri dan dua anaknya. Tahun ini, anak dan istrinya tidak ikut mudik.
ADVERTISEMENT
"Anak dan istri selalu mendukung kegiatan saya, termasuk mudik naik sepeda. Saya pulang sendiri ke Demak, di sana masih ada orang tua dan adik-adik saya," ujarnya.
Tidak ada alasan khusus kenapa ia memilih menggunakan transportasi sepeda untuk mudik. Karena ia memang seorang goweser, sebutan bagi orang-orang yang punya hobi bersepeda. Ia terbiasa bersepeda berangkat kerja, dan beberapa kali bersepeda keluar kota.
"Saya sering gowes ke Cirebon, Bandung, dan Sukabumi. Tapi ini memang pengalaman pertama saya mudik naik sepeda. Sebelumnya saya dua kali mudik naik motor," sambungnya.
Keinginan mudik naik sepeda sebenarnya sudah jauh-jauh hari ia rencanakan. Namun karena pandemi, kantor tempatnya bekerja memotong jatah libur lebarannya. Achsin tak menjelaskan di mana tempat dia bekerja dan apa profesinya.
ADVERTISEMENT
Dia hanya menyebut sebagai karyawan swasta.
"Dua tahun kemarin kan pandemi, liburan mepet sekali, tidak ada waktu buat persiapan. Kalau sekarang kan panjang," ungkap lelaki yang mestinya sudah pensiun tiga tahun lalu namun karena pandemi masih tetap dipekerjakan.