Cerita Anggota DPR Datangi Pesantren Tak Ada Toilet: Buang Hajat di Botol

26 Juni 2020 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah santri melaksanakan shalat Zuhur di Pondok Pesantren An Nuqthah, Kota Tangerang, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah santri melaksanakan shalat Zuhur di Pondok Pesantren An Nuqthah, Kota Tangerang, Banten. Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
ADVERTISEMENT
Komisi VIII DPR hari ini kembali mengadakan rapat kerja dengan Kementerian Agama untuk membahas anggaran yang sempat dipersoalkan dalam raker terakhir, Kamis (25/6) kemarin.
ADVERTISEMENT
Salah satu fokus yang diminta Komisi VIII adalah Kemenag lebih memperhatikan pondok pesantren yang ikut terdampak pandemi virus corona.
Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi Demokrat, Achmad, menceritakan pengalamannya saat mengunjungi suatu pondok pesantren dan mendapati sanitasi di sana masih belum tersedia.
Ilustrasi santri di pesantren. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Kita tengok pondok pesantren kita. Kita bicara kebersihan secara Islam, tapi masih sekarang ada yang anak santri itu (buang air) ke semak. Masih ada itu pak," kata Achmad saat rapat kerja dengan Menteri Agama Fachrul Razi, Jumat (26/6).
Selain itu, Achmad juga menyoroti anggaran madrasah yang belum terlalu mendapatkan perhatian. Sebab, ia menilai tidak semua lulusan madrasah seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau setingkat SD yang melanjutkan pendidikan bahkan hingga ke perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, ia melihat ada ketimpangan madrasah dibandingkan sekolah umum, apalagi madrasah swasta. Maka dari itu, ia meminta Kemenag dapat menambah anggaran pondok pesantren dan madrasah.
"Mungkin ada 5 persen yang lanjut ke perguruan tinggi, 95 persen yang MI, MTs, MA belum tentu mereka sampai ke perguruan tinggi. Kenapa yang 95 persen itu enggak kita urus benar-benar? Anggaran pondok pesantren tolong diperbesar daripada perguruan tinggi yang belum tentu anak-anak bisa kesana," jelas Achmad.
"Kita kira kalau untuk tambahan anggaran (ponpes), Komisi VIII siap untuk itu karena sangat terasa. Jangan sampai hanya catatan betul-betul direalisasikan," imbuhnya.
Di kesempatan yang sama, anggota Komisi VIII John Kenedy Azis juga menceritakan pengalaman yang serupa saat mengunjungi pondok pesantren seperti Achmad.
ADVERTISEMENT
"Betul disampaikan Pak Achmad tadi, saya lihat ada di pesantren itu saya pernah beberapa kali berkunjung, saya kebelet buang hajat enggak ada tempatnya. Akhirnya ya karena kita laki-laki, cari botol, kita (buang hajat) di bawah pohon kelapa," tutur politikus Golkar itu.
Maka dari itu, Kemenag diminta memberikan perhatian khusus dengan realokasi anggaran tahun 2020 untuk memfasilitasi kegiatan belajar mengajar di pesantren. Terutama di kondisi pandemi COVID-19 di mana banyak pondok pesantren, termasuk guru dan santrinya yang terdampak.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.