Cerita Cholil Nafis Sakit Perut dan Gatal Jelang Gerhana Bulan Total

28 Mei 2021 8:54 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KH. Cholil Nafis, Ph.D., Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat. Foto: Dok.pribadi
zoom-in-whitePerbesar
KH. Cholil Nafis, Ph.D., Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Pusat. Foto: Dok.pribadi
ADVERTISEMENT
Fenomena langka, gerhana bulan merah darah (super blood moon), menghiasi langit Indonesia pada Rabu (26/5). Peristiwa ini langka karena hanya terjadi sekali dalam 195 tahun.
ADVERTISEMENT
Menjelang terjadinya fenomena langka itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis, mengalami sakit perut dan gatal. Rasa sakit itu dialami olehnya pada Senin (24/5).
Cerita itu dibagikan oleh Cholil melalui akun Instagram pribadinya pada Kamis (27/5). Bahkan, ia sempat mencari jawaban dari munculnya rasa sakit itu dari sebuah kitab.
"Saya merasakan apa yang disebutkan oleh para ulama, yaitu sejak Senin lalu saya sakit perut dan gatal-gatal di tangan, paha dan dada yang berair atau bernanah," tulis Cholil di Instagram.
Jawaban hubungan antara penyakit yang ia alami dengan peristiwa gerhana bulan itu ia temukan dalam Kitab Al'Abadilah. Ia juga menunjukkan potongan isi kitab tersebut di Instagram.
ADVERTISEMENT
"Ternyata Syaikh Muhyidiin bin ‘Arabi sudah menjelaskan bahwa itu gejala gerhana bulan. Syaikh Ibn ‘Arabi sang Sufi dan filsuf itu menjelaskan dalam kitab Al ‘Abadilah," tambahnya.
Dalam kitab tersebut, tulis Cholil, jika gerhana bulan terjadi pada 13 Syawal, berarti banyak kebaikan di beberapa negara. Akan tetapi, jika fenomena itu terjadi pada tanggal 14 Syawal, banyak keburukan dan maksiat yang menyebar.
"Dan jika gerhana bulan terjadi di bulan Syawal malam tanggal 15 maka menunjukkan adanya penyebaran penyakit gatal berair dan sakit perut," pungkasnya.