news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Cerita Cun Ming, Pemilik 97 Hiu yang Mati di Penangkaran Karimunjawa

22 Maret 2019 18:58 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Minarno atau Cun Ming di Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Minarno atau Cun Ming di Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Matinya 97 hiu secara mendadak di sebuah penangkaran di Karimunjawa, Jawa Tengah, masih diselidiki. Sang pemilik penangkaran, Minarno atau Cun Ming (81) juga masih tak habis pikir bagaimana bisa hiu yang sudah dirawatnya puluhan tahun mati misterius.
ADVERTISEMENT
"Saya belum tahu matinya kenapa. Makanya saya mau tahu matinya kenapa. Saya (bawa) sampelnya ke laboratorium," kata Cun Ming, ditemui di Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang, Jumat (22/3) sore.
Cun Ming mengklaim, selama 50 tahun dia merawat ikan predator itu, tak pernah ada kejadian mati misterius.
Sedikitnya, ada lima kolam budidaya ikan di Pulau Menjangan Besar yang dia kelola. Dua dari lima kolam berisi Hiu indukan atau yang usianya melebihi 20 tahun. Sementara tiga sisanya diisi ikan konsumsi.
Cun Ming masih berusaha berbaik sangka atas kejadian ini. Dia tidak ingin menduga matinya hiu itu diakibatkan oleh ulah orang jahil atau lainnya.
Traveler sedang menikmati Karimunjawa yang eksotis Foto: Shutter Stock
Usai kematian hiu di penangkarannya, Cun Ming memilih membawa sampel daging, jeroan, insang, dan air kolam ke ke Balai Besar Veteriner di Wates, Yogyakarta. Butuh waktu sekitar 21 hari untuk mengetahui penyebab kematian.
ADVERTISEMENT
Cun Ming mengaku membawa ke tempat itu karena dia merasa laboratorium di Jepara (Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau) tidak mampu meneliti penyebab kematian.
"Air di kolam itu berwarna kuning. Padahal kolam lainnya warnanya putih," ujar pria berambut putih ini.
"Saya kalau matinya alami bisa terima, tapi kalau karena penyebab lain pasti saya kejar sampai kapan pun," tegasnya.
Cun Ming juga berharap kepolisian dapat menyelidiki secara serius kematian ratusan hiunya di Karimunjawa.
"Saya minta polisi, kematian saya laporkan bahwa kematiannya tidak wajar. Saya ndak tahu matinya kenapa," tutur dia.
Minarno atau Cun Ming di Kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
Sebelumnya, Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKj) sudah pernah memperingatkan Cun Ming untuk segera menutup penangkaran hiu miliknya. Selain karena hiu yang dia pelihara merupakan hewan dilindungi, penangkaran yang dibangun pun diduga tidak berizin.
ADVERTISEMENT
"Memang ada niatan dari kami untuk menutup penangkaran itu, salah satu alasannya karena selama ini kolam penangkaran ikan itu tidak berizin,” ujar Kepala BTNKj Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Agus Prabowo.
“Dari pihak pengelola juga terkesan menyembunyikan peristiwa itu ke kami. Mereka melapor ke kami sepekan setelah kejadian. Saat kami ke lokasi, sudah tidak ditemukan ikan yang mati,” imbuh Agus.
Sementara, Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono memastikan jajarannya menindaklanjuti laporan kematian puluhan hiu tersebut. Polisi telah membentuk tim dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus dan Polres Jepara untuk melakukan penyelidikan.
"Tim sudah dikirim ke sana. Langkah awal kita adalah melakukan klarifikasi kepada pemilik penangkaran itu, izin-izin penangkaran ada atau tidak, sedang kita klarifikasikan," kata Condro, usai gelar pasukan pengamanan kampanye terbuka dan TPS Pemilu di Lapangan Simpang Lima Semarang, Jumat (22/3).
ADVERTISEMENT
Condro menegaskan, pihaknya terus bergerak untuk menyelidiki matinya hiu tersebut.
Namun demikian, polisi juga tengah menunggu hasil laboratorium penyebab kematian ikan-ikan tersebut.
"Hasil lab akan keluar kurang lebih 15 hari lagi. Kemarin (sudah ada) hasil lab dari Jepara tapi belum bisa, dan kemudian (sampel) dikirim ke Yogya," ujar Condro.