Cerita Dokter di RSCM soal Kasus Hepatitis Akut yang Kejang hingga Koma

17 Mei 2022 18:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus Hepatitis B. Foto: vitstudio/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus Hepatitis B. Foto: vitstudio/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Saat ini sudah ditemukan sebanyak 18 kasus hepatitis akut misterius pada anak di Indonesia. Dari 18 kasus tersebut ditemukannya gejala baru yaitu penurunan kesadaran diri sampai dengan kejang.
ADVERTISEMENT
Hal ini dibenarkan oleh spesialis penyakit anak dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr.dr Hanifah Oswari.
“Ya benar, yang di RSCM benar demikian. Jadi perjalanannya itu mulai dari penurunan kesadaran dan di hari ke-5 sudah menunjukkan penurunan kesadaran,” kata Hanifah dalam konferensi pers, Selasa (17/5).
Hanifah juga menjelaskan bahwa anak yang terkena hepatitis akut itu semakin mengalami penurunan kesadaran dari hari ke hari, bahkan hingga koma. Tidak hanya itu, Ia juga menemukan pasien yang datang mengalami kejang dan datang dengan menggunakan alat bantu napas.
Menemukan gejala seperti itu, tim medis di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta segera membawa pasien tersebut ke ruang ICU.
“Lalu di hari pada saat datang itu, hari ke-12 itu sudah dalam keadaan bukan hanya penurunan kesadaran yang terdalam atau disebut koma, tapi juga pasiennya kejang dan datang dengan alat bantu napas. Jadi pakai napas buatan ya dan segera disiapkan masuk ICU saat itu,” ungkap Hanifah.
ADVERTISEMENT
Munculnya gejala baru ini, seharusnya mampu meningkatkan kewaspadaan para orang tua kepada sang buah hatinya. Karena penyakit hepatitis akut ini masih belum diketahui penyebab pastinya. Namun, dapat menyebabkan kematian pada anak yang terinfeksi.
Selain itu, Hanifah juga menjelaskan bahwa anak-anak yang terinfeksi hepatitis akut misterius ini ada yang sudah divaksin COVID-19 dan ada juga yang belum. Maka dari itu, tidak ada keterkaitannya dengan COVID-19.
“Yang usia 8 tahun itu sudah diberikan vaksin COVID-19, tapi kita ada 1 lagi yang 1 tahun lebih itu belum dapat vaksin COVID-19,” ujarnya.
Berdasarkan data dari 18 kasus hepatitis akut tersebut, diketahui terdapat 2 kasus dengan status probable dan 12 kasus dengan status pending classification.
ADVERTISEMENT
Reporter: Devi Pattricia