Cerita Empon-empon dari Yogya Laris hingga ke Jambi saat Pandemi Corona

1 Mei 2020 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Empon-empon dari Beringharjo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Empon-empon dari Beringharjo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Pamor empon-empon mengalami peningkatan sejak wabah corona masuk ke Indonesia. Empon-empon yang merupakan sebutan masyarakat untuk berbagai tanaman akar tunggal atau rimpang dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
ADVERTISEMENT
Di masa corona ini, sejumlah pedagang empon-empon di Pasar Beringharjo Yogyakarta bahkan membuat resep khusus corona empon-empon.
Permintaan empon-empon yang tinggi ini membuat Kurniatul Hidayah berinisiatif menjual empon-empon secara online. Hasilnya, empon-empon dari Yogyakarta terbang jauh ke Jakarta hingga Jambi.
"Paling banyak ke Jakarta pesanan datang. Paling jauh kirim ke Jambi," kata Aya sapaan Kurniatul saat dihubungi kumparan, Jumat (1/5).
Empon-empon. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Aya menjelaskan empon-empon racikannya dijual seharga Rp 12 ribu per bungkus. Satu bungkusnya itu bisa untuk membuat 5 gelas minuman empon-empon. Sama seperti yang dijual di Pasar Beringharjo, empon-empon racikannya berisi jahe, kunyit, sereh, temulawak, kayu manis, dan kayu secang.
Ibu satu anak ini bercerita ide menjual empon-empon pertama kali muncul ketika seorang kawan minta dikirimkan empon-empon dari Yogyakarta. Dia bersama suami kemudian memasarkan empon-empon secara online agar masyarakat di luar Yogyakarta bisa merasakan khasiat minuman satu ini.
ADVERTISEMENT
"Lalu terbesit ide kenapa nggak dipasarkan sekalian secara online, apalagi yang butuh dari luar Yogya semua kan mereka enggak mungkin ke Yogya sendiri. Jadi awalnya untuk menjangkau mereka saja sih, lama-lama pesanan membludak," ujarnya.
Berbekal ilmu dari para ahli empon-empon, Aya kemudian membeli bahan baku dan meraciknya. Aya tak jarang juga berkonsultasi dengan pedagang di Pasar Beringharjo untuk racikannya tersebut.
"Ini yang bikin saya bisa produksi puluhan bahkan ratusan bungkus dari rumah, dikerjakan berdua dengan suami. Suami bagian packaging dan saya yang timbang komposisi," kata Aya.
Dia yang biasa menjual empon-empon racikan via Instagram @tokoabimanyu itu juga sempat kesulitan mencari bahan baku. Misalnya sereh hingga jahe yang stoknya sering kali habis di pasaran.
ADVERTISEMENT
"Susah sereh kering karena sereh yang seger aja banyak yang beli, jadi enggak sempat dikeringkan dan stok menipis bahkan habis. lalu jahe kering juga. Sempet dua harian enggak ada di pasar, begitu ada, harganya naik," ucap Aya.
Di sisi lain, Aya merasa senang ketika pelanggannya memberikan testimoni yang baik usai mengonsumsi empon-empon. Menurutnya, secara umumnya khasiat empon empon ini untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
"Selalu saya sampaikan ke pembeli kalau empon-empon bukan obat COVID-19, tapi konsumsi empon-empon yang rutin bisa memelihara kekebalan tubuh, kalau imun bagus yang namanya virus enggak bakalan bisa masuk," ujarnya.
Dalam sehari, Aya mengaku bisa mengirim 20 hingga 50 bungkus empon-empon. Puncak tertinggi menurutnya terjadi pada bulan Maret lalu.
ADVERTISEMENT
"Saya jual lewat Instagram @tokoabimanyu, Shopee @toko_abimanyu, atau WA 082136959208," tutup Aya.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
*****
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.