Cerita Hilangnya Mural 'Koruptor Dirangkul Rakyat Kecil Dipukul' di Jakarta

7 Oktober 2021 20:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mural di Karawang yang sempat dihapus, kembali dilukis lagi.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mural di Karawang yang sempat dihapus, kembali dilukis lagi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Apa yang kamu pikirkan ketika membaca tulisan mural 'koruptor dirangkul rakyat kecil dipukul'? Apa tulisan mural itu mengganggu?
ADVERTISEMENT
Jawabannya bisa berbeda-beda. Ada yang melihat biasa saja, ada yang melihat sebagai kritik, tapi ada juga yang beranggapan mengganggu.
Mural tulisan itu ada di sebuah tembok di Pesanggrahan, Jakarta. Mural bertuliskan "Koruptor Dirangkul Rakyat Kecil Dipukul" dengan warna latar hitam.
Kata "Koruptor" dan "Dipukul" dibuat dengan cat warna merah, sedangkan kata lainnya dibuat dengan cat warna putih.
Keberadaan mural itu viral beberapa hari lalu. Banyak netizen membagikan foto mural itu di media sosial.
Mungkin karena viral itu ada yang merasa terganggu dan akhirnya mural itu dihapus. Tulisan mural tersebut ditimpa oleh cat berwarna putih.
Kata Kasatpol PP Jakarta Selatan Ujang Hermawan, mural itu dihapus oleh pihak Kelurahan Pesanggrahan.
ADVERTISEMENT
"Itu tim kelurahan katanya. Cuma saya kan mau perjelas lagi sama anggota. Itu gabungan kelurahan sama tiga pilarnya mungkin. Tapi saya belum dapat informasi jelasnya, inikan saya masih tanya sama banpol," kata Ujang saat dikonfirmasi, Kamis (7/10).
Ujang dalam keterangannya menjelaskan, penghapusan mural dilakukan pada Rabu malam. Dia menegaskan, penghapusan mural bukan karena isi tulisannya, tetapi ada yang melapor dan merasa terganggu.
"Bukan masalah tulisannya, yang pemilik tembok ini keberatan kan gitu mungkin, takut disangka yang pemilik tembok, yang punya, yang bikin gitu. Ya ini baru asumsi pertama saya. Cuma kan yang jelas dari pihak tim kelurahan men-TL (tindak lanjuti) langsung ada laporan dari warga masyarakatnya," kata Ujang.
Ujang mengaku tak akan melakukan penyelidikan siapa yang membuat mural di tembok itu.
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini kita enggak lihat ke mana-manalah," tutup Ujang.