
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Prosesi penghargaan bintang kehormatan ini digelar di Istana Kaisar Jepang atau Imperial Palace di Tokyo. Dalam press brief KBRI Tokyo, JK menceritakan pengalamannya bertemu Kaisar Naruhito.
“Adat istiadat satu negara berbeda dengan negara lain, maka begitu juga Jepang ini. Di dunia ini satu-satunya emperor atau Kaisar yang masih ada itu Jepang. Jadi, acara itu penuh dengan suatu etika-etika yang baik dan sangat cermat sekali,” papar JK.

JK pun mengungkap, setibanya di Istana, acara tidak dimulai begitu saja. Ia sempat melakukan gladi resik singkat sebelum acara.
Tak hanya itu, JK mengaku ia juga berlatih bagaimana cara memberi hormat yang baik dan tepat kepada sang kaisar.
“Untuk acara tadi didahului dengan semacam gladi satu jam sebelumnya. Bagaimana penerimaannya, bagaimana bertemu dengan kaisar, bagaimana berdiri, bagaimana memberi hormat,” jelas JK.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...
0 01 April 2020
S
Sedang memuat...
“Kita kan tidak mempunyai kebiasaan itu, tapi kita harus mengikuti kebiasaan yang ada di negeri ini. Mereka juga sangat menghormati kita semuanya,” sambungnya.
JK juga bercerita bagaimana situasi istana ketika prosesi pemberian penghargaan berlangsung. Ia menyebut, walaupun keamanan di sana sangat ketat, protokolnya cukup berbeda dengan apa yang biasa ia temui di Indonesia.
“Pengaturan di istana itu protokolnya sangat ketat, tetapi sekuritinya tidak seperti kita. Bebas-bebas aja kelihatannya, tidak ada sekuriti di mana-mana,” ujar JK.
Jusuf Kalla merupakan penerima penghargaan Grand Cordon of the Rising Sun pertama dari Indonesia.
Bintang kehormatan ini diberikan kaisar sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi JK dalam memperkuat hubungan Indonesia dengan Jepang, baik ketika ia menjabat di kursi pemerintahan maupun di luar itu.
ADVERTISEMENT
Penulis: Airin Sukono.