Cerita Jokowi Bertemu Mark Zuckerberg: Orang Bisa Beli Lahan hingga Mal Virtual

15 Desember 2021 10:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo (kiri) bersama CEO Facebook Mark Elliot Zuckerberg (kanan) blusukan ke pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (13/10/2014). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo (kiri) bersama CEO Facebook Mark Elliot Zuckerberg (kanan) blusukan ke pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (13/10/2014). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menekankan pentingnya mengembangkan pasar digital di Indonesia. Ia mengungkapkan, saat ini perusahaan-perusahaan teknologi besar di dunia sedang berlomba-lomba membangun kultur digital.
ADVERTISEMENT
Jokowi kemudian menceritakan pertemuannya dengan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, beberapa tahun lalu. Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Mark Zuckerberg sempat bermain pingpong dengan menggunakan Oculus.
"Dia memberi tahu ke saya: 'Presiden Jokowi, ini nanti dalam 10-15 tahun lagi akan muncul seperti kita main pingpong ini. Setiap orang nanti bisa beli lahan virtual, bisa bangun bisnis virtualnya sendiri dan juga akan ada mal virtual, game virtual, kantor virtual, wisata virtual'," kata Jokowi saat membuka Gerakan Akselerasi Generasi Digital, Rabu (15/12).
"Saya saat itu belum bisa membayangkan seperti apa sebetulnya. Tapi sekarang saya bisa ngerti betul bahwa kemajuan digital ini tidak bisa kita cegah lagi dan sudah masuk ke tadi yang saya sampaikan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
CEO dan Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg. Foto: Leah Millis/Reuters
Dengan perkembangan teknologi dan perusahaan-perusahaan yang sudah mulai menuju arah itu, Jokowi ingin agar pemerintah segera menyiapkan strategi sehingga tidak tertinggal jauh oleh negara-negara lain.
"Sehingga saya sampaikan pada menteri dan BUMN dan yang lain juga [bahwa] kita tidak banyak untuk bisa mengejar itu dan negara ini akan maju kalau kita bisa melompat dan waktunya dua tahun," tuturnya.
Meski demikian, Indonesia memiliki tantangan, yaitu bagaimana menyiapkan talenta digital dalam jumlah yang besar. Jokowi pun mengaku bersyukur karena ada Nadiem Makarim sebagai Mendikbudristek, yang juga memiliki pengalaman dalam perusahaan teknologi.
"Untung banget kita. Saya tanya selalu dijawab dengan cepat. Ini gimana jumlahnya, enggak mau saya hanya satu dua atau seribu dua ribu. Kita minta jutaan, [dijawab] bisa, Pak. Kampus Merdeka, Merdeka Belajar itu jawabannya, Pak. Caranya tadi sudah disampaikan Pak Menteri tadi," pungkasnya.
ADVERTISEMENT