Cerita Jurnalis di Bandung: Terinfeksi, Dikucilkan, hingga Sembuh dari Corona

29 Oktober 2020 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bagus Ahmad Rizaldi (24), jurnalis di Bandung penyintas corona. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bagus Ahmad Rizaldi (24), jurnalis di Bandung penyintas corona. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pria berusia 24 tahun, Bagus Ahmad Rizaldi, mengaku tak menyangka dinyatakan terinfeksi virus corona. Jurnalis yang bertugas di Kota Bandung itu berstatus sebagai orang tanpa gejala atau OTG. Dia tak merasakan demam atau gejala lainnya yang acap kali dirasakan oleh orang yang terinfeksi.
ADVERTISEMENT
Bagus kemudian berbagi kisahnya sebagai penyintas. Mulanya, dirinya dinyatakan terinfeksi setelah sempat ikut camping bersama rekan-rekannya pada akhir bulan Agustus lalu. Ternyata, rekan satu tendanya dinyatakan terinfeksi virus corona. Dia lalu mengikuti tes swab yang difasilitasi pemerintah.
Hasil tes pun keluar. Bagus dinyatakan terinfeksi virus corona dan diharuskan menjalani isolasi. Ketika itu, dia memutuskan diisolasi mandiri di rumahnya. Orang yang pertama kali dikabari ketika dinyatakan terinfeksi ialah orang tuanya. Orang tuanya menangis mendengar kabar itu.
"Awal dinyatakan positif mamah nangis tapi diberi pengertian," kata dia ketika ditemui, Kamis (29/10).
Ilustrasi corona. Foto: Maulana Saputra/kumparan
Kabar mengenai dirinya yang terinfeksi lalu tersiar ke telinga tetangganya di rumah. Bagus mengaku sempat dikucilkan oleh masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. Akan tetapi, pengucilan tetangganya itu tak berlangsung lama sebab mereka menyadari jika dirinya justru butuh dorongan.
ADVERTISEMENT
"Mulai dikucilkan tetangga. Warga enggak mau lewat ke rumah saya. Tapi tetangga berpikir kalau saya butuh dorongan empati, mereka mulai kasih semangat. Kepala desa sering kasih sembako ke rumah," ucap dia.
Masa menjalani isolasi begitu sulit. Bagus mengaku produktivitasnya sebagai pewarta mulai menurun. Dia mengurung diri di kamar dan merasa jenuh. Vitamin C menjadi senjata utamanya agar bisa sembuh. Adapun selama menjalani isolasi, dia masih berada satu atap dengan orang tuanya. Dengan begitu, dia benar-benar menjaga diri agar virus tak menular.
Selang 14 hari, Bagus kembali menjalani tes swab untuk yang kedua kalinya. Dia bersyukur, kali ini hasil tes swab menunjukkan dirinya negatif dari virus. Di sisi lain, orang tuanya pun dinyatakan tak terinfeksi oleh virus corona.
ADVERTISEMENT
Kini, kondisinya telah sehat dan kembali beraktivitas sebagaimana biasanya. Terakhir, dia memberi pesan agar tetap menerapkan protokol kesehatan. Dia meyakini pandemi bakal berakhir.
"Saya optimis, corona akan berakhir," ujar dia.